Koran-jakarta.com || Jum'at, 28 Feb 2025, 01:00 WIB

Trump Segera Bertemu Zelensky untuk Penandatanganan Perjanjian Mineral

  • konflik Russia-Ukraina

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Rabu (26/2, mengumumkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky akan mengunjungi Washington pada 28 Februari untuk menandatangani perjanjian mineral antara kedua negara.

Ket. Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Doc: Alex WROBLEWSKI and Tetiana DZHAFAROVA/AFP

“Sekarang sudah terkonfirmasi, dan kami akan menandatangani kesepakatan yang akan menjadi kesepakatan yang sangat besar,” kata Trump dalam sebuah pertemuan kabinet di Gedung Putih.

Dikutip dari Kyiv Independent, Zelensky kemudian mengonfirmasi pertemuan mendatang dengan Trump, dengan mengatakan dalam pidato malamnya bahwa ia "sedang mempersiapkan pembicaraan pada hari Jumat ini."

Zelensky, yang mendapat tekanan meningkat dari pejabat AS untuk menandatangani perjanjian tersebut, mengatakan dalam konferensi pers bahwa ia akan segera menyusul perjalanannya ke Washington dengan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer dan para pemimpin Eropa lainnya di Inggris pada akhir pekan.

Komentarnya muncul tepat setelah artileri Russia menewaskan sedikitnya lima orang di wilayah timur Ukraina yang dilanda perang dan serangan pesawat tak berawak menewaskan dua orang lagi di dekat Kyiv, termasuk seorang jurnalis Ukraina.

Pembahasan tegang terjadi pada kesepakatan mineral, yang akan memberikan AS akses istimewa ke sumber daya alam Ukraina dengan imbalan dukungan keamanan AS.

Para pejabat pada Selasa malam mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan setelah negosiasi yang berlarut-larut, tetapi Zelensky mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa pekerjaan yang lebih sulit masih ada di depan.

“Ini adalah sebuah permulaan, ini adalah sebuah perjanjian kerangka kerja,” ujarnya kepada wartawan.

Sumber Mineral

Setelah berminggu-minggu negosiasi yang menegangkan, Washington dan Kyiv menyetujui kesepakatan untuk mendirikan sebuah dana, yang mana Ukraina akan menyumbangkan 50 persen dari hasil "monetisasi masa depan" sumber daya mineral milik negara, termasuk minyak, gas, dan infrastruktur logistik.

RUU itu tidak memasukkan aliran pendapatan yang sudah mengalir ke anggaran Ukraina, artinya RUU ini tidak akan berdampak pada Naftogaz dan Ukrnafta , produsen minyak dan gas terbesar di negara itu.

Versi finalnya membatalkan tuntutan AS sebelumnya atas klaim sebesar 500 miliar dollar AS atas sumber daya Ukraina, yang sebelumnya menjadi titik perdebatan utama.

“Kabinet Menteri Ukraina menyetujui keputusan untuk menandatangani perjanjian sumber daya mineral pada 26 Februari,” kata Perdana Menteri Denys Shmyhal.

Diskusi lebih lanjut antara pejabat AS dan Ukraina akan menentukan sifat jaminan keamanan untuk Ukraina dan jumlah pasti uang yang dipertaruhkan dalam perjanjian tersebut.

Tim Redaksi:
S
Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis
V
Vitto Budi
Redaktur

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait