Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 09 Mar 2025, 16:00 WIB

Gandeng Sekolah Swasta, Wali Kota Agustina: Kita Akan Berikan Beasiswa Khusus Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti

Foto: koran jakarta/henri peluppesy

SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 dengan menggandeng sekolah swasta untuk memberikan beasiswa kepada siswa kurang mampu. Kebijakan ini diambil untuk mengatasi keterbatasan daya tampung sekolah negeri yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti meminta Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk menyusun skema agar siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri tetap bisa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta melalui program beasiswa khusus bagi warga kurang mampu.

“Nanti misal SPP-nya dibayar Pemkot, tapi kita tidak bisa intervensi sekolah swasta. Saya minta kepala dinas untuk meminta slot agar bisa menggunakan beasiswa. Karena harus ada gotong royong dengan skema khusus ini,” ujar Agustina dalam acara Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan Kota Semarang) di Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin.

Dalam 100 hari masa kepemimpinannya, ia akan berfokus pada penciptaan iklim kondusif dalam SPMB tahun ini. Menurutnya, jika hanya mengandalkan daya tampung sekolah negeri, jumlah lulusan di Semarang tidak akan bisa terakomodasi secara menyeluruh.

“Harus melibatkan sekolah swasta, karena jika melihat daya tampung sekolah negeri dibandingkan jumlah lulusan, tentu tidak sebanding,” tambahnya.

Menurutnya, salah satu alasan utama orang tua enggan menyekolahkan anaknya di sekolah swasta adalah faktor biaya yang tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus berperan dalam mendukung pendidikan di sekolah swasta sebagai mitra penyelenggaraan pendidikan nasional.

“Saya yakin ada solusi. Problemnya bukan tidak mau ke sekolah swasta, tetapi karena biaya yang mahal. Maka sekolah swasta harus menjadi mitra dalam mencerdaskan anak bangsa, salah satunya dengan skema beasiswa,” jelasnya.

Dinas Pendidikan Kota Semarang akan melakukan perhitungan dan pemetaan terkait anggaran serta jumlah siswa kurang mampu yang berhak menerima beasiswa di sekolah swasta.

Pihaknya memastikan, anggaran beasiswa ini tidak hanya berasal dari APBD Pemkot Semarang, tetapi juga dari dana provinsi dan kontribusi pengusaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR).

“Ini masih dalam tahap perhitungan. Kebutuhannya berapa, nanti tidak hanya dari APBD, tapi kita juga bisa mengajukan ke provinsi dan meminta CSR khusus untuk beasiswa,” terangnya.

Prioritas utama program ini adalah membantu masyarakat miskin atau kurang mampu agar tidak ada anak yang putus sekolah karena kendala biaya.

“Sekolah gratis yang sudah berjalan, kalau baik maka dilanjutkan, jika ada kekurangan akan ditambal. Intinya, tidak boleh ada anak yang tidak sekolah hanya karena biaya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang beberapa konsep untuk siswa kurang mampu yang tidak mendapat kesempatan bersekolah di sekolah negeri.

“Ada arahan dari Ibu Wali Kota, jika siswa kurang mampu tidak bisa masuk sekolah negeri, mereka bisa bersekolah di sekolah swasta dengan skema atau fasilitas beasiswa,” kata Bambang.

Bambang juga menyebutkan bahwa Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan jumlah anak yang membutuhkan bantuan pendidikan. Skema bantuan ini nantinya tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga akan melibatkan dana CSR dari berbagai pihak.

Dengan adanya program ini, diharapkan semua anak di Kota Semarang tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala masalah biaya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Henri pelupessy

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.