
Basarnas evakuasi anak buah kapal berbendera Jepang karena sakit
Tim SAR mengevakuasi anak buah kapal berbendera Jepang di Perairan Aceh, Jumat (7/3).
Foto: ANTARA/HO-Humas Basarnas Banda AcehBanda Aceh -- Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi seorang anak buah kapal berbendera Jepang karena sakit di perairan Selat Benggala, Provinsi Aceh.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Jumat, mengatakan korban bernama Gamos Alexandria Jon Nikola Escauriaga, laki-laki berusia 26 tahun. Korban dievakuasi dengan gejala sesak nafas, darah tinggi, dan demam.
"Korban merupakan anak buah kapal tanker gas alam cair dengan nama MT Grace Barleria berbendera Jepang. Kapal tersebut sedang berlayar di perairan Selat Benggala menuju Singapura," katanya.
Ibnu Harris Al Hussain mengatakan evakuasi berawal dari pemintaan dari agen kapal yang diterima Kantor Pencairan dan Pertolongan Kelas A Banda Aceh, pada Kamis (6/3) sekira 20.53 WIB.
Dari pemeriksaan atau diagnosa awal, kata dia, korban mengalami hipertensi atau darah tinggi disertai sesak nafas dan demam, sehingga membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Berdasarkan permintaan tersebut, Kantor Basarnas Banda Aceh menyiapkan tim dan menyusun rencana evakuasi korban. Selanjutnya, tim Basarnas bersama mitra kerja diberangkatkan menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, menuju titik penjemputan, pada Jumat (7/3) pagi.
"Titik penjemputan berada di Selat Benggala, di sekitar perairan dekat Pulau Weh, Kota Sabang. Titik penjemputan berjarak 1,74 nautika mil dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," kata Ibnu Harris Al Hussain menyebutkan.
Sebelum diturunkan ke KN Kresna 232, kata dia, korban menjalani pemeriksaan tim medis kekarantinaan kesehatan. Setelah dinyatakan bebas dari penyakit menular, korban pindah ke KN Kresna 232.
Selanjutnya, korban dievakuasi ke Pelabuhan Ulee Lheue. Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban langsung diturunkan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut
Ibnu Harris Al Hussain mengatakan selain personel Basarnas Banda Aceh, operasi SAR tersebut juga melibatkan petugas karantina kesehatan, kepolisian, imigrasi, TNI, bea cukai, serta instansi terkait lainnya.
"Dengan selesai evakuasi tersebut, maka operasi penyelamatan warga negara asing itu dihentikan dan personel yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing," kata Ibnu Harris Al Hussain.
Berita Trending
- 1 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 2 Bayern Munich Siap Rebut Kembali Gelar Bundesliga
- 3 Indonesia Akan Raup US$4,2 Miliar dari Ekspor Listrik EBT ke Singapura
- 4 Sabtu Pagi, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Sedang
- 5 Balai Bahasa NTT Perluas Pelayanan melalui Klinik Bahasa
Berita Terkini
-
Doakan Pebalap Mario Aji di Moto2, Ibas: Kibarkan Merah Putih hingga Garis Finis
-
Tolak Wacana Pembubaran BPKH, IPHI: Dana Haji Milik Umat, Bukan Milik Negara
-
Menangani Triliunan Rupiah, Tapi Pengelola Uang Haji Diminta Dibubarkan
-
Penting Ni bagi Warga Palembang yang Sekarang Terkepung Banjir
-
Banyak Sekali, Dana Haji Mencapai Rp171 Triliun