Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 09 Jan 2025, 01:00 WIB

Untuk Tingkatkan Keselamatan, Jeju Air Pangkas 1.880 Penerbangan pada Kuartal Pertama 2025

Korea Selatan mengumumkan pada Senin (6/1) pihaknya akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu.

Foto: AFP/YONHAP/South Korea OUT

SEOUL - Jeju Air Co mengumumkan pihaknya akan memangkas hampir 1.880 penerbangan pada kuartal pertama 2025 untuk meningkatkan keselamatan operasional menyusul kecelakaan penerbangan Boeing 737-800 miliknya, baru-baru ini.

Maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan itu, dalam siaran persnya, Rabu (8/1), mengatakan pihaknya berencana mengurangi 1.878 penerbangan yang terdiri dari 838 rute domestik dan 1.040 rute internasional, selama musim dingin hingga Maret.

Lebih lanjut juru bicara perusahaan itu, yang dihubungi melalui telepon, mengatakan pihaknya juga berencana memangkas tambahan 30 penerbangan dalam waktu dekat, sehingga total pengurangan penerbangan melebihi 1.900 pada kuartal pertama.

Seperti dikutip dari Antara, pesawat Boeing 737-800, yang berangkat dari Ibu Kota Thailand, Bangkok, menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya, dengan membawa 181 penumpang dan awak pesawat pada 29 Desember 2024 mengalami kecelakaan ketika mendarat darurat di Bandara Muan.

Pesawat naas itu meledak menjadi kobaran api setelah menabrak struktur semacam tanggul. Sebanyak 179 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Penyelidik telah menunjuk kemungkinan penyebab dari insiden fatal tersebut, termasuk serangan burung, kerusakan roda pendaratan, dan penghalang beton di landasan pacu.

Rekaman Suara

Adapun penyelidik telah berhasil mengamankan rekaman suara dari alat perekam suara kokpit (CVR) pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan itu, kata pejabat Pemerintah Korea Selatan, Kamis (2/1).

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menyatakan penyelidik telah menyelesaikan konversi data dari CVR pesawat B737-800 Jeju Air menjadi rekaman suara.

“CVR tersebut berisi hingga dua jam rekaman, dan kami telah mengamankan data dalam kapasitas maksimum,” ujar pihak kementerian.

Pihak berwenang akan mulai menganalisis rekaman suara tersebut dan menyusun transkrip percakapannya.???????

Sebelumnya,Korea Selatan mengumumkan pada Senin (6/1) pihaknya akan meminta bantuan Jepang untuk melakukan investigasi bersama terkait kecelakaan pesawat mematikan yang merenggut 179 nyawa pada 29 Desember lalu.

Pernyataan itu disampaikan Kepolisian Korea Selatan setelah seorang pejabat di Kementerian Kehakiman menerima email dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara asal Jepang. Dalam email tersebut, orang tersebut mengeklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Boeing milik Jeju Air.

"Kami berencana meminta kerja sama dari kepolisian Jepang melalui Interpol dan mengejar kerja sama peradilan pidana internasional melalui jalur diplomatik," kata pihak kepolisian, seperti dikutip dari Yonhap News.

Email tersebut juga berisi ancaman untuk meledakkan bom berkekuatan tinggi di beberapa area pusat kota di Korea Selatan, tambah pihak kepolisian.

Pihak berwenang menduga individu di balik email ini adalah orang yang sama yang telah mengirimkan ancaman serupa melalui email dan faks kepada sejumlah organisasi besar di Korea Selatan sejak Agustus 2003.

Tim investigasi gabungan yang terdiri dari otoritas Korea Selatan, perwakilan Amerika Serikat, dan para ahli dari Boeing sedang berupaya untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.