Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Menolak Tandatangani Perjanjian Larangan AI untuk Mengendalikan Senjata Nuklir

Foto : Istimewa

Rudal nuklir antar benua ICBM DF-41 selama parade militer Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949 di Lapangan Tiananmen di Beijing.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - KTT Artificial Intelligence di ranah militer yang berakhir pada hari Selasa (10/9), menghasilkan deklarasi tidak mengikat, yang melarang kecerdasan buatan, yang harus membuat keputusan penting terkait penggunaan senjata nuklir, namun harus dilakukan oleh manusia.

Para pejabat di pertemuan puncak Responsible AI in the Military Domain (REAIM) di Seoul, yang melibatkan hampir 100 negara termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Ukraina, mengadopsi "Cetak Biru untuk Aksi" setelah dua hari perundingan.

Dilansir oleh Fortune, perjanjian tersebut yang tidak mengikat secara hukum, dan tidak ditandatangani oleh Tiongkok, menyatakan bahwa sangat penting untuk "mempertahankan kontrol dan keterlibatan manusia dalam semua tindakan yang berkaitan dengan penggunaan senjata nuklir".

Ditambahkannya, kemampuan AI di ranah militer "harus diterapkan sesuai dengan hukum nasional dan internasional yang berlaku".

"Penerapan AI harus etis dan berpusat pada manusia."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top