Terjadinya Penganiayaan oleh Anak Muda, Fenomena Kerapuhan Keluarga di Indonesia
Foto: IstimewaYOGYAKARTA - Ketua Majelis Tabligh, Fathurrahman Kamal mengatakan bahwa ada tantangan atau persoalan besar tentang kerapuhan di keluarga Indonesia.
Di hadapan dunia yang sulit ditebak, generasi muda muslim Indonesia juga turut mengalami degradasi. Mengutip beberapa sumber, Fathur mengatakan bahwa mereka menjadi generasi stroberi yang lemah mental, berfikirnya dan juga fisiknya. Bukan hanya itu, kekinian tidak sedikit anak-anak muda memiliki sakit sebagaimana yang lumrah dimiliki orang tua dikarenakan pola konsumsi yang tidak sehat.
Pada kesempatan ini, Fathur menyitir fenomena yang sedang viral tentang anak seorang pejabat yang berebut pacar lalu melakukan penganiayaan, menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan sampai sekarang masih dirawat intensif. Menurutnya, ini bukan tentang vitalitas nya, tetapi tentang perubahan yang besar dan mendasar yang diantaranya disebabkan oleh pesatnya media digital.
Pesatnya media digital menerabas bilik-bilik keluarga Indonesia, menyebabkan anak-anak lepas dari bimbingan orang tua. Fathurrahman bersyukur karena banyak keluarga Muhammadiyah yang menitipkan anak-anaknya di pondok pesantren. "Mereka hidupnya terkontrol 24 jam. Maka saya katakan orang tua yang ingin aman pendidikan anaknya ada alternatif pondok pesantren," ucapnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah kemarin.
Pengajian Muhammadiyah yang Ramah Anak
Tidak hanya itu, Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini juga menghimbau kepada penyelenggaraan Tabligh Akbar atau acara-acara keagamaan lain yang diikuti oleh ibu-ibu, supaya disediakan ruang laktasi atau ruang bagi ibu-ibu yang memiliki balita untuk menyusui. Hal itu dilakukan supaya stigma negatif yang menyebut ibu-ibu aktif pengajian anaknya bisa mengidap stunting tidak terulang lagi.
Pengajian atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya tidak boleh menjadi alasan meninggalkan kewajiban sebagai orang tua, termasuk merawat dan menumbuh-kembangkan anak menjadi salih dan kuat. "Besok kalau pengajian gini ada mama-mama muda, siapkan satu kelas untuk fasilitas menyusui. Karena kita ingin memastikan kepada Ibunda kita bahwa Pengajian di Gombong baik-baik saja, tidak ada orang stunting, tidak ada orang terlantar." Tutur Fathur.
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
- 3 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 4 Menkes Tegaskan Masyarakat Non-peserta BPJS Kesehatan Tetap Bisa Ikut PKG
- 5 Trump Mulai Tangkapi Ratusan Imigran Ilegal
Berita Terkini
- Tekan Impor, Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Siap Dibangun
- Harga Minyak Anjlok Karena Prospek Trump Meningkatkan Pasokan Minyak Mentah
- Kementerian ATR Lakukan Penelitian terkait Penerbitan HGB Pagar Laut di Tangerang
- Korban Longsor Pekalongan Meningkat: 22 Tewas, 4 Masih Hilang
- UNICEF: Pendidikan 242 Juta Anak Terganggu Cuaca Ekstrem pada 2024