Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Persia

Akhemeniyah, Kekaisaran yang Mewariskan Multikulturalisme

Foto : afp/ Sarah LAI
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah Cyrus raja pertama dari Kekaisaran Akhemeniyah menaklukan Babilonia kota yang sangat besar saat itu, ia membiarkan seluruh suku hidup berdampingan. Prinsip multikulturalisme yang diberlakukan membawa mencapai pemerintahan yang stabil menjadikan kekaisaran pertama yang kekuasaan sangat luas.

Setelah Cyrus raja pertama dari Kekaisaran Akhemeniyah menaklukan Babilonia kota yang sangat besar saat itu, ia membiarkan seluruh suku hidup berdampingan. Prinsip multikulturalisme yang diberlakukan membawa mencapai pemerintahan yang stabil menjadikan kekaisaran pertama yang kekuasaan sangat luas.

Di sebelah timur Pegunungan Zagros, terbentang dataran tinggi menuju India. Ketika Mesir bangkit melawan Hyksos, gelombang suku penggembala dari utara Laut Kaspia mengalir ke wilayah ini dan menyeberang ke India.

Pada saat Asyur atau Asiria membangun kerajaan baru mereka, gelombang kedua telah meliputi seluruh wilayah antara Zagros dan Hindu Kush. Beberapa suku menetap, yang lain mempertahankan gaya hidup semi-nomaden. Mereka adalah orang-orang Persia yang menyebut dirinya Iran.

Seperti semua masyarakat nomaden yang tidak memiliki polisi dan pengadilan, kode kehormatan merupakan hal yang penting bagi suku-suku Iran. Dalam soal kepercayaan, agama mereka berbeda dengan keyakinan agama masyarakat petani.

Ketika para petani di Mesir dan Mesopotamia telah mengubah dewa-dewa alam menjadi penjaga kota, orang-orang Iran mulai menyaringnya menjadi beberapa prinsip universal. Zoroaster, yang hidup sekitar tahun 1000 SM, mendorong proses ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top