Balai TN Manusela antisipasi calon pendaki Gunung Binaiya
- Pendaki Gunung
- Gunung Binaiya
Ambon, 24/3 (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Manusela di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, mulai melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan jumlah pendaki Gunung Binaiya menjelang libur Lebaran 2025.

Ket. Pemandangan Gunung Binaiya
Doc: ANTARA/Winda Herman
Langkah ini dilakukan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki yang ingin menikmati keindahan alam kawasan tersebut.
“Kami telah menyiapkan langkah antisipasi dengan melakukan pembatasan pendaki melalui aplikasi surat izin masuk kawasan konservasi (Simaksi) yang kita pantau secara daring,” kata Kepala Balai TN Manusela Abdul Azis Bakry di Ambon, Senin.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengelola arus pendaki yang diprediksi meningkat signifikan pada musim libur ini.
"Kami memperketat proses registrasi bagi pendaki untuk memastikan jumlah yang masuk sesuai dengan kapasitas dan aturan yang ada. Selain itu, kami juga mengimbau para pendaki agar mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membawa perlengkapan yang memadai dan menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, pihak Balai TN Manusela juga telah menyiapkan tim pemandu yang sudah ditempatkan di beberapa titik jalur pendakian, terutama di jalur menuju Gunung Binaiya, puncak tertinggi di Maluku dengan ketinggian 3.027 mdpl.
Tim ini bertugas untuk memberikan arahan, memantau kondisi cuaca, serta memastikan keamanan pendaki selama perjalanan.
Anda mungkin tertarik:
"Kami juga bekerja sama dengan komunitas pecinta alam serta masyarakat lokal untuk mengedukasi pendaki tentang pentingnya menjaga kelestarian TN Manusela. Kami berharap para pendaki bisa turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan keasrian kawasan ini," ujarnya.
Untuk kuota pendakian saat ini pada jalur utara (Huaulu-Roho-Kanikeh) sebanyak 116 orang/hari. Sedangkan jalur selatan (Piliana) sebanyak 52 orang/hari.
Ia juga menyebutkan, tarif/biaya pengunjung yang melalui jalur utara pendakian Gunung Binaiya akan dikenakan biaya porter sebesar Rp200 ribu per orang/hari dengan beban angkut maksimal 20 kilogram per porter.
Tarif upacara adat Rp150 ribu per tim, tarif di rumah penduduk Rp35 ribu per orang/hari, tarif makan Rp35 ribu per orang sekali makan, tarif buku tamu Rp50 ribu per tim.
"Dengan adanya langkah antisipasi ini, diharapkan musim libur Lebaran dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti, serta memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi para pendaki yang ingin menikmati keindahan TN Manusela," katanya.