Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

2021, Industri Kosmetik Ditargetkan Tumbuh 10 Persen

Foto : Istimewa.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita usai acara penutupan "Cosmetic Day 2021 di Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita menargetkan pertumbuhan industri kosmetik, termasuk farmasi dan obat tradisional, sebesar 10 persen pada 2021. Angka itu lebih tinggi dibanding tahun lalu sebesar 9,39 persen.

"Kenapa kami pasang target seperti itu karena permintaan produk kosmetik selama pandemi ini meningkat dibanding sebelum pandemi (tahun 2019). Konsumsi dalam negeri dan pasar ekspor naik,"ucap Reni melalui keterangannya usai mengikuti acara penutupan "Cosmetic day 2021" di Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/11).

Dia menyebut dari data International Trade Center (ITC) nilai pasar ekspor produk kosmetik di dunia pada tahun 2020 mencapai 140 Miliar dollar AS, yang mana negara eksportir utama yaitu Perancis, Amerika Serikat, dan Jerman.

Hanya saja, nilai ekspor Indonesia sendiri mencapai 784 juta dollar AS, atau 0,56 persen dari total nilai pasar ekspor. "Impor kita masih lebih besar dari ekspor yaitu mencapai 1,13 miliar dollar AS. Padahal kontribusi industri kosmetik termasuk farmasi dan obat tradisional terhadap PDB (produk domestik bruto) pada 2020 mencapai 1,92 persen (BPS, 2020). Mestinya jika kontribusinya tinggi seperti ini harus surplus. Ini jadi tantangan kita," tandas dia.

Reni berharap melalui "Cosmetic Day 2021" ini mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kosmetik nasional khususnya yang memanfaatkan bahan baku lokal sehingga mampu mengurangi impor bahan baku.

Indonesia memiliki sekitar 30.000 Jenis Tanaman Obat-obatan, 350 Jenis sudah dimanfaatkan secara teratur oleh industri herbal. Apalagi saat ini trend kosmetik telah beralih kepada penggunaan bahan alami (herbal). "Hal tersebut merupakan suatu kekuatan yang harus dimaksimalkan agar produk kosmetik dalam negeri dapat mendominasi pasar dalam negeri mengingat populasi penduduk Indonesia yang mencapai 272 juta di mana 98,8 juta perempuan berusia 15 tahun keatas menjadi potensi pasar yang besar," sebutnya.

Adapun Ditjen IKMA terang dia telah banyak melakukan pembinaan dan pengembangan IKM kosmetik diantaranya melalui pendampingan penerapan dan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), fasilitasi mesin dan peralatan, fasilitasi promosi, peningkatan kompetensi SDM, penerapan industry 4.0 serta penguatan branding produk kosmetik.

Di samping itu kami juga memiliki restrukturisasi mesin/peralatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknologi permesinan IKM melalui pemberian potongan harga sebesar 25-40 persen untuk pembelian mesin produksi baru.

"Harapan kami yang sesungguhnya adalah terbentuknya suatu ekosistem industri kosmetik mulai dari hulu sampai ke hilir," pungkas Reni.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top