Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 22 Mar 2025, 09:09 WIB

Startup AI Perplexity Nyatakan Minat Beli TikTok

Logo TikTok di website presplexity.

Foto: perplexity.ai

SAN FRANSISCO - Perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) Perplexity pada hari Jumat (21/3) menyatakan minatnya untuk membeli TikTok, yang menghadapi tenggat waktu untuk melepaskan diri dari pemiliknya di Tiongkok atau dilarang di Amerika Serikat.

Perplexity dalam postingannya di blog memaparkan visi untuk mengintegrasikan kemampuan pencarian internet bertenaga AI dengan aplikasi berbagi cuplikan video populer.

"Menggabungkan mesin jawaban Perplexity dengan pustaka video TikTok yang luas akan memungkinkan kami membangun pengalaman pencarian terbaik di dunia," alasan perusahaan yang berpusat di San Francisco itu.

"Perplexity diposisikan secara khusus untuk membangun kembali algoritma TikTok tanpa menciptakan monopoli, menggabungkan kemampuan teknis kelas dunia dengan independensi Little Tech."

Presiden Donald Trump awal bulan ini mengatakan Amerika Serikat sedang berunding dengan empat kelompok yang berminat mengakuisisi TikTok, karena aplikasi milik Tiongkok itu menghadapi masa depan yang tidak menentu di negara tersebut. 

Undang-undang AS telah memerintahkan TikTok untuk melepaskan investasi dari pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, atau dilarang di Amerika Serikat.

"Kita berhadapan dengan empat kelompok berbeda. Dan banyak orang menginginkannya, dan itu tergantung pada saya," kata Trump di dalam Air Force One. 

"Keempatnya bagus," imbuhnya tanpa menyebut nama mereka.

Undang-undang yang melarang TikTok mulai berlaku pada tanggal 19 Januari di tengah kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok dapat mengeksploitasi platform berbagi video tersebut untuk memata-matai warga Amerika atau secara diam-diam memengaruhi opini publik AS.

Selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, Trump juga berupaya melarang TikTok di Amerika Serikat dengan alasan masalah keamanan nasional.

TikTok ditutup sementara di Amerika Serikat dan menghilang dari toko aplikasi saat batas waktu penerapan undang-undang itu semakin dekat, yang membuat jutaan pengguna kecewa.

Trump menangguhkan penerapannya selama dua setengah bulan setelah memulai masa jabatan keduanya pada bulan Januari, untuk mencari solusi dengan Beijing.

TikTok kemudian memulihkan layanan di Amerika Serikat dan kembali ke toko aplikasi Apple dan Google pada bulan Februari.

Meskipun TikTok tampaknya tidak terlalu termotivasi mengenai penjualan aplikasinya, para pembeli potensial menyertakan sebuah inisiatif yang disebut "The People's Bid for TikTok," yang diluncurkan oleh inisiatif Project Liberty milik taipan real estat dan olahraga Frank McCourt.

Perusahaan lain yang ikut bersaing adalah Microsoft, Oracle dan kelompok yang meliputi tokoh Internet MrBeast, yang nama aslinya adalah Jimmy Donaldson.

"Akuisisi apa pun oleh konsorsium investor pada dasarnya dapat membuat ByteDance tetap memegang kendali atas algoritma, sementara akuisisi apa pun oleh pesaing kemungkinan akan menciptakan monopoli dalam ruang video dan informasi berdurasi pendek," demikian pernyataan Perplexity dalam postingan tersebut.

"Seluruh masyarakat memperoleh manfaat ketika umpan konten terbebas dari manipulasi pemerintah asing dan monopoli globalis."

Perplexity mengatakan akan membangun infrastruktur untuk TikTok di pusat data di Amerika Serikat dan memeliharanya dengan pengawasan AS.

Perusahaan rintisan AI tersebut juga mengusulkan untuk membangun kembali algoritma TikTok yang unggul "dari awal", dengan menjadikan umpan rekomendasi "Untuk Anda" milik aplikasi tersebut sebagai sumber terbuka.

Perplexity juga berjanji memungkinkan pengguna TikTok melakukan referensi silang informasi saat mereka menonton video untuk memeriksa kebenarannya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP, Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.