
PM Inggris: 'Semua Opsi Terbuka' dalam Merespons Tarif Impor AS
Arsip - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Foto: ANTARA/AnadoluLondon, 13/3 - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Rabu (12/3) mengatakan bahwa Inggris tidak menutup kemungkinan untuk mengambil langkah balasan terhadap Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas kebijakan Presiden Donald Trump yang memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor baja dan aluminium.
Dalam sesi tanya jawab di parlemen, Starmer mengungkapkan "kekecewaannya" terhadap tarif global yang saat ini diberlakukan pada industri strategis.
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil pendekatan yang "pragmatis" dalam menyikapi situasi ini.
Pernyataan Starmer mengemuka setelah pemimpin Partai Liberal Demokrat, Ed Davey, menyinggung soal "ancaman" dan "tarif" yang diberlakukan Trump, serta bertanya apakah Starmer bersedia mengunjungi Kanada untuk menunjukkan dukungan bagi "sekutu Persemakmuran."
Sehari sebelumnya, Trump mengumumkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen.
Starmer menegaskan bahwa Kanada tetap menjadi "sekutu yang sangat penting" dan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan para pemimpin dunia "mengenai situasi di Kanada."
Ia juga menyatakan bahwa negosiasi untuk mencapai "kesepakatan ekonomi" masih berlangsung dan bahwa tarif akan menjadi bagian dari pembicaraan tersebut jika kesepakatan tercapai. "Kami akan tetap membuka semua opsi yang ada," ujarnya.
Sementara itu, UK Steel, asosiasi industri baja terbesar di Inggris, menyatakan khawatir bahwa kebijakan tarif itu tidak hanya akan berdampak negatif terhadap perdagangan langsung, tetapi juga mengalihkan arus perdagangan baja dari AS ke pasar lain, termasuk Inggris.
AS merupakan pasar ekspor baja terbesar kedua bagi Inggris setelah Uni Eropa. Ekspor produk baja khusus ke AS mencakup 9 persen dari total nilai ekspor baja Inggris dan 7 persen dari total volume ekspor.
Dalam kesempatan sesi tanya jawab di parlemen itu, Starmer juga menyambut baik kemajuan pembicaraan antara AS dan Ukraina di Arab Saudi.
Ia mengumumkan rencana untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dunia pada Sabtu mendatang.
Ukraina pada Selasa menyatakan siap untuk menyepakati gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia. Sebagai imbalan, AS mengakhiri penangguhan bantuan militer dan berbagi intelijen dengan Kiev.
Hingga saat ini, Rusia belum memberikan tanggapan.
Terkait dengan kondisi Jalur Gaza, Starmer menyampaikan keprihatinannya terhadap tindakan Israel yang menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan.
"Saya benar-benar terkejut melihat Israel memblokir bantuan pada saat dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar dan dengan kecepatan lebih tinggi dari sebelumnya," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 4 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 5 KAI Daop 6 Menggandeng Kejaksaan untuk Menyelamatkan Aset Negara di Sleman
Berita Terkini
-
10 Superfood Terbaik untuk Menu Makan Sahur
-
Audiensi dengan Penulis Perempuan, Ibas: Menulis dan Membaca Pertajam Pikiran serta Menjawab Kebodohan
-
Manchester United Siap Tebus Ederson dari Atalanta untuk Gantikan Casemiro
-
HNW Minta Kemenag Serius Bantu Calon Jemaah Atasi Masalah Administrasi Keberangkatan Haji
-
Pengembangan dan Pelestarian Seni Ukir Jepara Kini Hadapi Banyak Tantangan, Moerdijat: Harus Mampu Dijawab Bersama