Menimba Ilmu Membayarnya dengan Sampah
Sejumlah anak membawa sampah yang sudah dipilah dan dipilih untuk dikumpulkan ke Sekretariat RW 06 Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).
Pelajaran terbaik adalah praktik langsung. Demikian juga dalam mengajarkan cinta lingkungan. Marilah bertandang ke permukiman yang hanya "sejengkal" dari gedung-gedung pencakar langit di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Riuh kegiatan ekonomi di wilayah tersebut tak menyurutkan semangat sekelompok anak untuk menimba ilmu, meski bel penanda akhir dari jam sekolah telah berdering.
Di RW 06, Kelurahan Kebon Melati, terdapat sebuah bangunan sederhana dengan label 'sekretariat' yang terpaku di dekat jendela. Bangunan sederhana ini menjelma menjadi tempat para siswa melanjutkan pembelajaran di luar jam sekolah.
Sekitar pukul 15.00 WIB, anak-anak mulai menyambangi sekretariat itu dengan pakaian santai, tanpa sepatu. Tujuan mereka hanya satu, yakni menjalani bimbingan belajar (bimbel) di bilik mungil dengan kapasitas enam orang dan penerangan yang remang-remang.
Hal unik yang cukup menggelitik adalah keberadaan timbangan di sudut ruangan, hanya beberapa langkah sebelum memasuki tempat pembelajaran. Mr. Abi, tenaga pengajar dalam bimbel ini, mengatakan bahwa timbangan tersebut digunakan untuk menimbang sampah.
Selain itu, terletak di seberang bilik ajar, terdapat sebuah ruangan yang didedikasikan khusus untuk menjadi tempat penyimpanan sampah yang telah terpilah dan terpilih. Sampah-sampah dalam ruangan tersebut telah dibersihkan sebelum disimpan, serta disusun dengan rapi, sehingga tidak ada yang berceceran.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya