
Ikan ifu yang Ramai Diburu Masyarakat Pesisir Bima dan Dompu
Seorang warga memperlihatkan hasil tangkapan ikan ifu di Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Foto: (ANTARA/Ady Ardiansah)MATARAM - Orang-orang dengan wajah riang berlarian kecil ke arah tepian muara Kambu yang terletak di Pantai Kilo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Suara teriakan dan percakapan warga terdengar sayup tentang kemunculan ifu yang berenang bergerombol menantang arus dari laut menuju sungai untuk memijah. Mereka akan memburu ifu.
Ifu muncul saat puncak musim hujan pada Januari sampai April ditandai suara gemuruh guntur yang terdengar dari tengah laut dan banyak rompong di sekitar pantai.
- Baca Juga: Warga Yogyakarta Diimbau Waspadai Fenomena “Shearline”
- Baca Juga: Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
"Biasanya ikan-ikan besar memakan ifu. Kalau ikan dibelah isi perutnya ada ifu berarti itu tandanya musim ikan ini tiba," kata Kepala Dusun Kambu bernama Mustamin saat ditemui Antara pada awal Maret 2025.
Bagi masyarakat pesisir Bima dan Dompu yang berada di ujung timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ifu terdengar sangat familiar. Kemunculan ikan dengan panjang badan hanya sekitar lima sentimeter tersebut menjadi berkah tersendiri saat musim paceklik lantaran nelayan tidak bisa pergi melaut akibat cuaca buruk.
Folklor yang menyebar dari mulut ke mulut menyebut ikan ifu saat muncul di darat akan berubah menjadi ulat.
Terlepas dari cerita rakyat maupun jadwal kemunculan yang tidak menentu, ifu memiliki rasa yang enak dan gurih. Penduduk lokal sering mengolah ifu menjadi perkedel, gulai, maupun pepes.
Punya banyak spesies
Ikan ifu punya nama populer yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai ikan nike. Nama itu dipakai untuk merujuk beberapa spesies ikan goby, seperti Awaous melanocephalus, Sicyopterus parvei, Sicyopterus cynocephalus, Sicyopterus longifilis, Sicyopterus lagocephalus, dan Stiphodon semoni.
Beragam spesies ikan kerdil tersebut bisa ditemukan pada perairan air tawar di India, Sri Lanka, Kepulauan Ryukyu, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Saat ini ada lebih dari 2.200 spesies ikan goby di dunia.
Tubuh ifu berukuran kecil dan berwarna belang abu-hitam, namundi beberapa daerah ada yang berwarna putih. Masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo menamainya ikan itu duwo, sedangkan masyarakat Bengkulu dan Lampung menyebutnya ipun.
Ikan ifu secara ekologis bergantung pada dua habitat perairan, yaitu laut dan sungai. Aktivitas penangkapan yang tak ramah lingkungan hingga pencemaran limbah ke sungai dapat mempengaruhi populasi ifu.
Sejauh ini belum ada riset ilmiah tentang ikan ifu di Pulau Sumbawa. Namun, apabila merujuk beberapa jurnal ilmiah tentang penelitian ikan nike di Gorontalo terungkap ikan yang punya kesamaan dengan ifu ternyata ada banyak spesies.
Sebuah disertasi berjudul "Filogenetik Molekuler dan Karakteristik Morfologi Ikan Nike di Perairan Pesisir Teluk Tomini, Kota Gorontalo" yang ditulis Femy Sahami untuk meraih gelar doktor bidang Ilmu Kelautan di Universitas Sam Ratulangi mengungkap ada sembilan spesies ikan nike di Teluk Tomini.
Kesembilan spesies ikan nike tersebut adalah Sicyopterus pugnans, Sicyopterus cynocephalus, Sicyopterus longifilis, Sicyopterus parvei, Sicyoopterus lagocephalus, Stiphodon semoni, Belobranchus segura, Belobranchus belobranchus, dan Bunaka gyrinoides.
Meski ikan nike punya banyak spesies di Gorontalo, bukan berarti ifu bagian yang sama mengingat ada 2.200 jenis ikan kerdil di seluruh dunia.
Dengan adanya hasil inventaris spesies nike di perairan Gorontalo, data tersebut bermanfaat sebagai referensi untuk tempat lain di Teluk Tomini dan perairan lainnya di Indonesia.
Selain di Teluk Gorontalo (daerah aliran sungai Bone dan Bolango), nike ditemukan di muara Milango, Taludaa, Paguyaman, dan Marisa. Distribusi ikan nike lainnya spesies Sicyoopterus parvei ditemukan di Manggarai, Flores, serta di Jawa dan Bali begitu pula dengan spesies ikan nike lainnya.
Kemunculan ifu yang berkerabat dengan nike di Selat Sanggar dan Pesisir Bima dapat menjadi referensi baru terkait sebaran spesies tersebut untuk kepentingan pelestarian dan ekonomi dalam dunia perdagangan ikan hias.
Berbagai kampus yang ada di Nusa Tenggara Barat perlu meneliti fenomena kemunculan ifu agar publik dan pemerintah punya referensi komprehensif tentang sumber daya perikanan, terlebih Nusa Tenggara Barat merupakan daerah maritim yang terdiri dari 403 pulau.
Penangkapan ikan terukur
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat Muslim mengatakan penangkapan ikan kini harus dilakukan secara terukur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023.
Kebijakan ekonomi biru tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan, lingkungan, dan pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.
Muslim menuturkan, meski jumlah koloni ifu banyak, tetapi ikan itu tidak harus ditangkap karena bisa mempengaruhi keseimbangan ekosistem perairan. Siklus hidup ikan ifu berasal dari sungai, kemudian setelah besar masuk ke laut, dan saat akan memijah pulang kembali ke sungai.
Penangkapan ikan sekarang hanya boleh dilakukan di Wilayah Pengelolaan Perikanan atau WPP untuk memastikan pengelolaan ikan berlangsung secara tertib dan berkelanjutan.
Nusa Tenggara Barat hanya memiliki dua wilayah pengelolaan perikanan, yakni WPP 573 yang terletak di Samudera Hindia dan WPP 713 yang berada dekat dengan laut Jawa.
"Apapun jenis ikan yang mau ditangkap itu ada kuotanya, karena kita mempertimbangkan azas keberlanjutan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan saat itu. Semua ikan dari semuanya, jadi bukan itu (ifu) saja," kata Muslim.
Ifu atau nike adalah ikan paling terdampak dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di laut dan sungai. Kasus penurunan populasi ikan kerdil ini terungkap di Gorontalo yang ditandai hasil tangkapan turun sebanyak 14 ton per tahun.
Tutupan vegetasi yang menyusut akibat pembangunan di sepanjang bantaran sungai, pembuangan limbah kimia, dan kegiatan pertambangan galian C dapat mempengaruhi kualitas pemijahan.
Oleh karena itu, masyarakat sudah sepatutnya menjaga kelestarian lingkungan dan membatasi penangkapan yang eksploitatif agar ifu tidak menghilang dari laut Nusa Tenggara Barat. Ant
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Polrestro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau
- 4 Ungkap 100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Fokus pada Infrastruktur, Kebersihan, dan Layanan Kesehatan
- 5 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker