Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Jun 2024, 17:15 WIB

Diskusi Panel Lintas Iman di GKJ Gondokusuman Penyelenggaraan Visi Gereja Terbuka, Kapolda DIY Jadi Keynote Speaker

Foto: Istimewa

YOGYAKARTA - Diskusi panel bertema 'Peran Pemuka Agama dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024' yang digelar di Gedung Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogyakarta pada Rabu (5/6) menjadi wujud nyata dari visi gereja terbuka.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Panitia, Joko Pamungkas, saat mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

"Undangan 400 yang mewakili lintas iman, lintas ormas, dan lintas partai politik, tapi yang datang lebih dari itu. Terima kasih tak terhingga untuk para wartawan, Bapak Kapolda, semua tamu undangan, donator, dan seluruh panitia," ujar Joko kepada wartawan usai acara.

Joko menekankan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari visi GKJ Gondokusuman untuk menjadi gereja yang bermakna bagi kehidupan sesama dan semesta.

"Merawat persatuan pasca Pilpres 2024 dan menyongsong Pilkada serentak November 2024 nanti dengan suasana adem ayem sehingga dapat menurunkan suhu politik di DIY," jelas Joko.

Joko mengakhiri dengan pantun yang menyemangati hadirin untuk menjaga persatuan: "Mlaku-mlaku golek jodoh ing Brebah. Dilalah nemu jodohe ing pasar buah. Ayo poro dulur ojo sampek terpecah belah. Mbangun Indonesia sing gagah."

Dalam acara tersebut, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan turut hadir sebagai keynote speaker.

Suwondo menegaskan pentingnya keamanan sebagai modal utama Yogyakarta dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

"Jogja itu kekuatan utamanya pada manusianya. Isu keamanan jadi hal utama," ujar Suwondo.

Kapolda menjelaskan bahwa Jogja berbeda dengan daerah lain seperti Sulawesi dan Sumatera, terutama dalam hal respons terhadap konflik dan kerusuhan. "Kalau ada kerusuhan tambang tetap jalan. Di Jogja? Gak bisa," tegasnya.

Suwondo juga membahas masalah kenakalan remaja (klitih) yang sering kali berakar dari kegagalan rumah dan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan aktualisasi diri anak.

"Mereka ini direkrut karena kegagalan rumah. Ketika orang tua dan guru melihat anak hanya dari kemampuan akademis, mereka lupa anak ini tidak hanya perlu kemampuan akademis," jelasnya.

Kapolda Suwondo Nainggolan juga mengungkapkan bahwa masalah knalpot blombongan dan keributan antar laskar sudah nol di tahun 2024 ini. "Satu hal yang menjadi ciri dari Yogyakarta, yakni knalpot blombongan dan juga keributan antar laskar, sudah nol di tahun 2024 ini," tambahnya.

Selain itu, Suwondo mengungkapkan bahwa Polda Jogja saat ini menduduki peringkat kedua terbaik di seluruh Indonesia dalam hal keamanan.

"Itu semua terjadi bukan karena Polri-nya hebat, tapi karena kekuatan dan kerja sama Jogja yang baik," katanya. Beliau optimis bahwa Pilkada yang akan digelar di kota dan kabupaten di DIY pada November 2024 nanti dapat berjalan damai. "Kita harus yakin dan percaya diri, Pilkada bisa berjalan damai," ujarnya.

Diskusi panel tersebut juga menghadirkan Peter Suwarno, Ph.D. dari Arizona State University dan Dr. Leonard Chrusostomos Epafras dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara, dengan Pdt. Fendi Susanto sebagai moderator.

Redaktur: Eko S

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.