
Cuaca Tak Bersahabat, Pelabuhan Sanur Terapkan Skema Tunda Demi Keamanan Penumpang
Kapal cepat parkir di dermaga Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Bali, Minggu (23/3/2025).
Foto: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta WigunaDENPASAR – Bibit siklon tropis adalah tahap awal pembentukan siklon tropis (badai besar) yang ditandai dengan tekanan udara rendah dan sistem awan berputar. Kode "92S" diberikan oleh badan meteorologi internasional untuk mengidentifikasi sistem cuaca ini di wilayah Samudra Hindia Selatan (S).
Bibit siklon 92S adalah fenomena cuaca yang dapat memicu cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi. Masyarakat di wilayah terdampak perlu waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BMKG untuk mengantisipasi dampaknya.
Otoritas Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, menerapkan skema penundaan keberangkatan sementara sebagai upaya mengantisipasi cuaca buruk yang dipicu pertumbuhan bibit siklon 92S.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pelabuhan berikutnya terkait kondisi cuaca dan perairan," kata Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa I Komang Sunarka di Denpasar, Bali, Minggu (23/3).
Dia menjelaskan pada Sabtu (22/3/2015), Pelabuhan Sanur menunda sementara pelayaran kapal cepat yang menyeberang dari Sanur menuju Pulau Nusa Penida selama 30 menit yakni 12.00-12.30 Wita.
Total ada empat kapal cepat yang terdampak penundaan sementara.
Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan keselamatan kepada penumpang dan awak kapal mencermati perkembangan cuaca saat ini.
Pihaknya juga meminta operator kapal dan kru kapal untuk memberikan informasi cuaca dan perairan selama pelayaran dan ada pun untuk jadwal saat ini, kata dia, berlangsung normal
KSOP Benoa, lanjut dia, setiap hari memberikan informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehari sebelum jadwal keberangkatan baik kepada operator kapal dan kru.
Pelabuhan Sanur di Denpasar merupakan salah satu pelabuhan lokal di Bali yang tergolong sibuk sebagai pelayaran wisata dari daratan Pulau Dewata menuju Pulau Nusa Penida.
Berdasarkan data Satuan Kerja Pelabuhan Sanur, rata-rata per hari pergerakan penumpang di pelabuhan itu sebanyak 4.000 orang yang didominasi turis asing dengan dilayani 69 unit armada kapal cepat.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan bibit siklon 92S mempengaruhi cuaca ekstrem di Bali yang diperkirakan berlangsung pada 22-25 Maret 2025.
Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Sabtu (22/3/2025) menjelaskan prospek cuaca di Bali selama periode itu berpotensi terjadi hujan intensitas ringan hingga lebat dan dapat disertai petir dan angin kencang.
Kemudian, tinggi gelombang diperkirakan hingga tiga meter di perairan Selatan Bali.
Selain adanya bibit siklon 92S, BBMKG Denpasar juga menyebutkan faktor meteorologis yang menyebabkan hujan intensitas ringan hingga lebat itu yakni Madden Julian Oscillation (MJO) atau gelombang osilasi non-seasonal berada pada kuadran 5 (maritim continent) yang mendukung pertumbuhan awan hujan di Pulau Dewata.
Kemudian, massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 200 milibar atau sekitar 12.000 meter dan suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar 29-30 derajat Celcius.
Masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Selain itu, dampak dari cuaca ekstrem itu juga perlu diwaspadai yakni genangan air, banjir, pohon tumbang hingga tanah longsor.
Berita Trending
- 1 Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup imbas cuaca ekstrem
- 2 Demi Keselamatan, Menhub Tekankan Pentingnya Kesehatan Pengemudi
- 3 Merch-Making Market Sebagai Music Merchandise Expo dengan Beragam Program Menarik
- 4 Manado Banjir, Lantamal VIII Kerahkan Tim Bantu Evakuasi Warga
- 5 Jabar Pasang 400 Titik PJU di Jalur Mudik Garut