Koran-jakarta.com || Selasa, 25 Mar 2025, 23:35 WIB

Pakar Unair Bagikan Tips Meninggalkan Rumah dengan Tenang saat Mudik

  • Unair
  • Universitas Airlangga (Unair)
  • Tips Mudik

JAKARTA - Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Putri Ayuni Alayyannur, membagikan strategi mitigasi risiko agar pemudik dapat meninggalkan rumah dengan lebih tenang. Menurutnya, persiapan keamanan rumah sebelum mudik harus terlaksana secara menyeluruh, mulai dari aspek struktural hingga potensi bahaya yang sering luput dari perhatian.

Ket. Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Putri Ayuni Alayyannur,

Doc: Istimewa

“Sebelum berangkat, lakukan pengecekan menyeluruh terhadap seluruh bagian rumah. Hal itu untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa memicu masalah selama meninggalkan rumah,” ujar Putri, dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (25/3).

Dia menekankan pentingnya memeriksa saluran air untuk mencegah kebocoran dan menghindari genangan atau bahkan kerusakan lebih besar jika terjadi hujan deras. Tak hanya itu, pemilik rumah juga disarankan merapikan seluruh bagian rumah, dari halaman depan hingga belakang.

"Upaya itu agar tidak ada barang-barang yang berpotensi menjadi sumber masalah, seperti ranting kering atau tumpukan sampah yang dapat memicu kebakaran," jelasnya.

Putri mengungkapkan, salah satu penyebab utama kebakaran rumah saat kosong dan penghuninya sedang mudik adalah korsleting listrik. Cabut semua peralatan listrik yang tidak diperlukan dari sumbernya.

Selain listrik, keamanan kompor dan tabung gas juga tidak boleh terabaikan. Dia juga mengingatkan pemilik rumah untuk memindahkan alat elektronik yang ada di lantai ke tempat yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.

“Jika terjadi hujan deras atau banjir, peralatan elektronik yang tersimpan di lantai bisa terkena air dan menyebabkan hubungan arus pendek,” katanya.

Seiring berkembangnya teknologi, lanjut Putri, pemilik rumah mulai mengandalkan sistem keamanan digital seperti smart lock, CCTV, dan sensor kebakaran. Namun, karena faktor human error menjadi celah oleh pelaku kejahatan.

Agar teknologi benar-benar efektif, dia menyarankan pemudik untuk melakukan simulasi keamanan sebelum berangkat. Simulasi tersebut seperti memastikan bahwa semua pintu dan jendela sudah terkunci, sistem alarm berfungsi dengan baik, serta tidak ada perangkat elektronik yang menyala tanpa pengawasan.

"Selain itu, jika mempercayakan rumah kepada tetangga, pastikan ada komunikasi yang jelas. Komunikasi seperti menyepakati jadwal pengecekan rumah secara berkala dan mekanisme pelaporan jika terjadi sesuatu yang mencurigakan," tuturnya.

Tim Redaksi:
M
S

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Muhamad Ma'rup

Artikel Terkait