Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 05 Jan 2023, 00:02 WIB

Tiongkok Akan Membalas Berdasar Prinsip Timbal Balik

Foto: AFP

BEIJING - Tiongkok pada Selasa (3/1) memperingatkan pihaknya akan mengambil "tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik" terhadap negara-negara yang membuat aturan yang dianggap Beijing "kurang berbasis ilmiah" dengan menarget pelancong dari Tiongkok.

"Pembatasan masuk yang diberlakukan oleh beberapa negara yang menarget Tiongkok tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik berlebihan bahkan lebih tidak bisa diterima. Kami menentang upaya memanipulasi tindakan Covid-19 untuk tujuan politik dan akan mengambil tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning.

Dikutip dari Voice of America, Rabu (4/1) pernyataan itu disampaikan setelah Australia dan Kanada bergabung dengan negara-negara yang terus bertambah dan mewajibkan pelancong dari Tiongkok melakukan tes Covid-19 sebelum menaiki penerbangan mereka.

Ini terjadi saat Tiongkok memerangi wabah virus korona secara nasional, setelah secara tiba-tiba melonggarkan pembatasan yang diberlakukan selama pandemi berlangsung.

Negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, India, Jepang, dan beberapa negara Eropa juga memberlakukan tindakan lebih keras terhadap pelaku perjalanan dari Tiongkok di tengah kekhawatiran atas kurangnya data tentang infeksi di Tiongkok dan kekhawatiran kemungkinan menyebarnya varian baru.

Tawarkan Bantuan

Meski melakukan pembatasan, Uni Eropa, pada Selasa mengatakan pihaknya telah menawarkan bantuan kepada Tiongkok untuk menangani krisis Covid-19, termasuk sumbangan vaksin.

Dalam konferensi pers di Brussel, juru bicara Komisi Eropa, Tim McPhie, mengatakan selama beberapa hari terakhir blok tersebut telah menghubungi Beijing untuk menawarkan bantuan, termasuk tenaga ahli, informasi medis, dan donasi vaksin.

"Yang bisa saya sampaikan mengingat situasi Covid-19 di Tiongkok, Komisaris Kyriakides telah menghubungi rekan-rekannya di Tiongkok untuk menawarkan solidaritas dan dukungan Uni Eropa dan ini termasuk pakar kesehatan masyarakat serta sumbangan vaksin Uni Eropa," jelas Tim McPhie.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa UE bersikeras bahwa situasi di Tiongkok tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan secara keseluruhan.

"Varian yang beredar di Tiongkok adalah yang sudah beredar di UE dan dengan demikian, tidak menjadi tantangan baru untuk respons kekebalan warga UE," kata McPhie pada konferensi pers.

Pihak berwenang Tiongkok sebelumnya mengatakan mulai 8 Januari, pelancong luar negeri tidak perlu lagi melakukan karantina saat tiba di Tiongkok, membuka jalan bagi warga Tiongkok untuk bepergian.

Tiongkok menyatakan subvarian Omicron BQ.1 dan XBB yang terdeteksi di Kota Shanghai dan Provinsi Zhejiang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Dua subvarian itu sebelumnya menyebar luas di Eropa dan AS, kata Kepala Rumah Sakit Kelas Tiga Shenzhen, Lu Hongzhou, seperti dikutip media Tiongkok, Rabu.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.