Perpusnas Target Peningkatan Literasi Daerah 3T
Pelaksana tugas (Plt.) Perpusnas E Aminudin Aziz dalam diskusi soal literasi di Perpusnas, Jakarta, Sabtu (20/1).
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menargetkan peningkatan literasi atau budaya gemar membaca dari desa dan daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
JAKARTA - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menargetkan peningkatan literasi atau budaya gemar membaca dari desa dan daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Menurutnya, kebiasaan membaca dinilai akan tumbuh dengan kehadiran buku-buku berkualitas.
"Mudah-mudahan ada ketertarikan baru. Saya sih sangat yakin kalau daerah-daerah yang pinggiran, daerah 3T segala macam itu, nggak akan terlalu peduli dengan gawai," ucap Pelaksana tugas (Plt.) Perpusnas E Aminudin Aziz dalam diskusi soal literasi di Perpusnas, Jakarta, Sabtu (20/1).
Dia menuturkan, dalam kepemimpinannya ke depan, Perpusnas melakukan sejumlah penajaman program, salah satunya penguatan budaya baca dan peningkatan literasi. Menurutnya, budaya baca di Indonesia cukup tinggi, hanya saja terkendala ketersediaan bahan bacaan baik fisik maupun elektronik.
"Karena persoalan yang ada adalah kurangnya buku, maka di masa depan kami menargetkan untuk menyediakan 1.000 judul buku di masing-masing 10.000 lokus," jelasnya.
Aminudin menyebut, perlu proses panjang untuk meningkatkan budaya gemar baca di tengah masyarakat. Sebab itu, kata dia, Perpusnas menajamkan program penguatan literasi yang menyasar anak usia PAUD dan sekolah dasar (SD) yang masih mudan dibentuk kebiasaannya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya