Pelatih Turki, Vincenzo Montella, Buktikan Kritik ke Skuadnya Tidak Adil dan Salah
Pemain-pemain Turki
Foto: antarafotoHAMBURG - Pelatih Turki Vincenzo Montella menunjukkan bahwa kritik terhadap penampilan timnya di Piala Eropa 2024 tidak adil dan salah ketika mereka berhasil melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan Ceko dengan skor 2-1 di Volksparkstadion, Hamburg, Kamis (27/6) dini hari WIB.
Turki meraih kemenangan menegangkan atas 10 pemain Ceko untuk mencapai fase sistem gugur turnamen besar untuk pertama kalinya sejak mencapai semifinal Euro 2008.
Gol Hakan Calhanoglu pada menit ke-51 membuat Turki unggul lebih dahulu, tetapi mereka kemudian kecolongan melalui gol Tomas Soucek pada menit ke-66 yang hampir membuat laga berakhir sama kuat 1-1.
Montella merespons dengan memasukkan Cenk Tosun pada menit ke-75 untuk menggantikan Arda Guler dan hal ini berakhir manis ketika mantan striker Everton itu menjadi penentu kemenangan pada menit ke-90+4.
"Kami selalu fokus dan bekerja keras, kami pantas lolos," kata Montella seperti dikutip dari AFP, Kamis (27/6).
"Kami mendapat beberapa kritik yang tidak pantas kami terima, dan kami berhasil mengatasinya," lanjutnya.
"Saya terbiasa dengan tekanan, saya tidak mempermasalahkan, namun saya tidak suka jika tekanan diberikan kepada pemain saya," tambahan.
Ay-Yildizlilar selanjutnya akan menghadapi tim kuda hitam Austria di Red Bull Arena, Leipzig pada Rabu (3/7) pukul 02.00 WIB untuk memperebutkan tempat di perempat final.
"Sekarang kami mempunyai tujuan baru," kata Montella.
"Malam ini kami hanya ingin merayakannya, kami pantas mendapatkannya, pengorbanan yang besar. Namun mulai besok, kami ingin terus membuat sejarah," lanjutnya.
Sementara itu pelatih Ceko Ivan Hasek mengatakan sangat kecewa gagal mengantar timnya melaju ke babak 16 besar setelah hanya menjadi juru kunci grup dengan satu poin.
Hasek mengatakan kunci kegagalan timnya adalah saat gagal menumbangkan Georgia pada laga kedua dengan skor akhir 1-1.
"Saya kecewa kami pulang karena tim ini memiliki begitu banyak potensi untuk masa depan. Kami ingin menunjukkannya di sini. Namun, alasan utama kami gagal adalah karena kami tidak mengalahkan Georgia," kata Hasek.
Berita Trending
- 1 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 2 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 3 Peduli Ibu-ibu, Khofifah Ajak Muslimat NU Melek Digital
- 4 Reog Ponorogo hingga Kebaya Bakal Jadi Warisan Dunia UNESCO
- 5 Pemprov DKI Siapkan Mobil Pompa di Area Cekungan Guna Atasi Genangan
Berita Terkini
- Cagub Banten Airin Minta Masyarakat Memilih Sesuai Hati Nurani
- Di Forum P20, Ketua DPR Angkat Isu Kelaparan Akibat Perang
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing pada Penutupan 'Pertamina Goes to Campus'
- Gempa Guncang Karawang Dua Kali pada Jumat Dini Hari
- Inovasi BIG MIND Hadirkan Efek Positif Penguatan Kinerja