
Pelaku Pengeboman ikan di Gorontalo DItangkap
Personel Ditpolairdud Polda Gorontalo menunjukkan barang bukti dan pelaku pengeboman ikan di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Senin (10/3).
Foto: ANTARA/HO-Ditpolairud Polda GorontaloKabupaten Pohuwato -- Personel Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Gorontalo menyatakan telah menangkap tiga orang warga pelaku pengeboman ikan di wilayah perairan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Komandan Kapal Polisi XXIX-1002 Ditpolairud Polda Gorontalo Bripka Alski S. Sumasa di Gorontalo, Minggu, mengatakan tiga orang nelayan asal Desa Torosiaje, Kecamatan Popayato itu, tertangkap tangan melakukan penangkapan ikan ilegal menggunakan bom rakitan di sekitar perairan Tanjung Panjang pada Senin (10/3).
"Ketiganya masing-masing berinisial IA, EA dan DA. Mereka tertangkap tangan melakukan penangkapan ikan secara ilegal, yaitu menggunakan bom," ucap Bripka Alski.
Ia menjelaskan pengungkapan kasus itu berawal dari laporan masyarakat tentang maraknya praktik ilegal yang merusak ekosistem laut, di sekitar perairan Tanjung Panjang, Kabupaten Pohuwato.
Atas laporan itu kata dia, tim segera berpatroli ke wilayah tersebut dan melakukan pengintaian terhadap salah satu perahu nelayan yang dicurigai sedang beraktivitas secara ilegal.
Saat melakukan pengintaian, ia dan personel mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari bom ikan, sehingga langsung mendekati perahu tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
Sebelumnya, perahu nelayan tanpa nama itu sempat berusaha melarikan diri ke arah Tanjung Panjang, bahkan mereka sempat membuang barang bukti berupa beberapa alat peledak ke laut.
Untuk mencegah para pelaku melarikan diri lebih jauh, anggota terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara, sehingga nelayan segera melambatkan laju perahu yang mereka gunakan.
Selain tiga warga, pihaknya juga mengamankan barang bukti seperti perahu, mesin, bom ikan siap pakai, sumbu detonator, dan peralatan penangkapan ikan lainnya.
Para pelaku dan barang bukti, kata dia, langsung dibawa ke pos Polairud unit Marisa Kabupaten Pohuwato, untuk dilakukan penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
"Mereka terancam akan dijerat dengan Undang-Undang Perikanan, penyalahgunaan senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak," imbuhnya.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 5 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
Berita Terkini
-
Menhub dan Seskab Pastikan Stasiun KA Gambir Siap Hadapi Arus Mudik Lebaran
-
Pengamat: 47 Pasal Perubahan di RUU Polri Bisa Membuat Polisi Sangat Berkuasa, RUU TNI hanya dengan 3 Pasal Perubahan
-
Lee Si Young, Bintang Serial "Sweet Home" Ajukan Cerai Suami
-
Setelah Rapat Tertutup d Hotel, Panja RUU TNI Lanjutkan Pembahasan di Gedung DPR Hari Ini
-
Perkuat Fundamental Keuangan, Perusahaan Farmasi Medela Potentia Melantai di Bursa