Neraca Perdagangan RI Surplus 3,26 Miliar Dollar AS pada September 2024
Ilustrasi - Truk trailer melintas di lapangan penumpukan kontainer, Terminal Petikemas Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwaJAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2024, Indonesia kembali mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 3,26 miliar dollar AS atau bertahan selama 53 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
"Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis Berita Statistik di Jakarta, Selasa (15/10).
Amalia mengatakan surplus pada September ini lebih tinggi 0,48 miliar dollar AS dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Kondisi surplus ditopang oleh komoditas nonmigas sebesar 4,62 miliar dollar AS. Adapun komoditas yang memberikan surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja.
Di saat yang sama, komoditas migas Indonesia justru mencatatkan defisit sebesar 1,36 miliar dollar AS. Defisit ini disumbang oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah.
Berdasarkan negara mitra, Indonesia mengalami surplus perdagangan pada September 2024 dengan Amerika Serikat sebesar 1,39 miliar dollar AS, India sebesar 0,94 miliar dollar AS, dan Filipina 0,78 miliar dollar AS.
Dengan Amerika Serikat, komoditas penyumbang surplusnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) dan alas kaki.
Surplus neraca perdagangan dengan India didorong oleh bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja. Sedangkan, dengan Filipina disumbang oleh kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewani/nabati.
Lebih lanjut, Amalia menyampaikan bahwa hingga September 2024, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 21,98 miliar dollar AS atau lebih rendah sebesar 5,74 miliar dollar AS dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Neraca perdagangan nonmigas secara kumulatif mengalami surplus sebesar 37,03 miliar dollar AS dan ini angkanya sedikit lebih rendah 4,67 miliar dollar AS dibandingkan tahun lalu. Sementara, defisit perdagangan migas mencapai 15,05 miliar dollar AS," kata Amalia.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada September 2024 mencapai 22,08 miliar dollar AS atau secara kumulatif periode Januari-September 2024 sebesar 192,85 miliar dollar AS.
Nilai impor pada September 2024 mencapai 18,82 miliar dollar AS. Secara kumulatif pada Januari-September 2024 mencapai 170,87 miliar dollar AS.
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- 4 Cara Mencapai Swasembada Air di Era Prabowo Tanpa Harus Bangun Bendungan
- FBI Menangkap Pria yang Merencanakan Serangan Bom di Bursa Efek New York
- Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Tampil Perdana di Mama Awards, Bawakan Lagu Viral 'APT.'
- Kembali Gelar GATF, Garuda Indonesia Siapkan 500 Ribu Kursi dengan Harga Terjangkau
- Pertamina Patra Niaga Lakukan Uji Tera di SPBU Lampung