MenPPPA: Pentingnya Bangun Ruang Aman Kurangi Penggunaan Gawai Anak
Menteri PPPA Arifah Fauzi
Foto: ANTARA/KemenPPPAJAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menyampaikan pentingnya membangun ruang aman yang mendorong pola asuh berbasis kearifan lokal guna mengurangi dampak negatif penggunaan gawai pada anak-anak.
"Salah satu masalah utama yang menjadi perhatian dalam program ini adalah maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Keprihatinan terhadap fenomena ini mendorong peluncuran Ruang Bersama Indonesia yang akan menyediakan fasilitas untuk mendukung anak-anak agar tidak terpengaruh dampak negatif dari teknologi dan media sosial," kata Menteri PPPA, Arifah Fauzi, dalam keterangan di Jakarta, Senin (16/12).
Hal itu dikatakannya saat mengunjungi Desa Mandiri Budaya Wedomartani di Kalurahan Wedomartani, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka persiapan peluncuran Ruang Bersama Indonesia yang akan berlangsung pada 22 Desember 2024.
Desa Mandiri Budaya Wedomartani merupakan model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang diinisiasi KemenPPPA.
Menurut Arifah Fauzi, program Ruang Bersama Indonesia akan menyediakan fasilitas permainan tradisional dan aktivitas seni untuk anak-anak.
Selain itu, program ini juga akan melibatkan mahasiswa melalui kegiatan magang untuk mendampingi anak-anak dalam mengembangkan bakat seni, budaya, dan nasionalisme.
"Pentingnya buku sejarah, dongeng, dan film yang membangun rasa cinta Tanah Air untuk mengatasi krisis identitas budaya pada generasi muda," kata dia.
Ruang Bersama Indonesia digagas untuk memperluas konsep DRPPA, mengintegrasikan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan partisipasi masyarakat.
Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Desa Wedomartani yang telah berkontribusi dalam membangun fondasi Ruang Bersama Indonesia.
"Kami berharap Ruang Bersama Indonesia ini dapat menjadi langkah besar menuju masyarakat yang lebih kuat dan inklusif," kata dia.
Peluncuran program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya membangun masa depan yang lebih baik dan akan terus berkembang serta memberikan manfaat nyata, terutama bagi perempuan dan anak.
"Ini bukan hanya sekedar kegiatan, ini adalah gerakan masyarakat untuk menuju Indonesia Emas 2045," kata Arifatul Choiri Fauzi. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 3 Kota-kota di Asia Tenggara Termasuk yang Paling Tercemar di Dunia
- 4 Pertamina Tegaskan Komitmen Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- 5 Mantan Host Fox News Pete Hegseth Terpilih Jadi Menteri Pertahanan AS
Berita Terkini
- 2024, Pendapatan Premi Bruto PertaLife Insurance Capai Rekor Tertinggi
- Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Raih Indonesia Public Relations Award 2025
- Buka Tahun Bersama Wartawan Katolik. Perlu Kolaborasi Bangun Ketahanan Pangan
- Perjalanan Satu Tahun Indonesia Asri
- Jannik Sinner Taklukkan Zverev untuk Pertahankan Gelar Australian Open