Mata Uang Digital Bank Sentral Internasional Diluncurkan
Mata uang digital, Unicoin
Foto: ISTIMEWAWASHINGTON - Unicoin, mata uang digital bank sentral internasional atau International Central Bank Digital Currency (CBDC) diluncurkan. Mata uang digital ini dapat untuk transaksi pembayaran lintas batas seperti Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT).
Pada International Monetary Fund (IMF) Spring Meetings 2023, pekan lalu, Otoritas Moneter Mata Uang Digital atau Digital Currency Monetary Authority (DCMA) mengumumkan peluncuran tersebut.
Tanggapan terhadap pengumuman itu luar biasa. Pelaku pasar yang sedang berkembang menyatakan harapan Unicoin akan menjadi solusi untuk mendekolonisasi sistem moneter internasional, sedangkan yang lain mengungkapkan kekhawatiran Unicoin dapat menjadi alat pengawasan terpusat global bagi pemerintah.
"Bank sentral tidak sepenuhnya memahami kekuatan pendorong di balik adopsi mata uang kripto dan telah kehilangan sasaran dalam penelitian, pengembangan, dan peluncuran proyek CBDC mereka.
Sementara itu, bank berfokus pada kedaulatan moneter dan integritas finansial, investor kripto sangat tertarik untuk menghasilkan uang dalam sistem moneter keuangan yang lebih adil dan terbuka," kata Direktur Eksekutif DCMA, Darrell Hubbard.
Dikutip dari PR Newswire, CBDC hanyalah tender legal digital. Jika alat pembayaran sah suatu negara secara sistematis kehilangan nilainya terhadap dollar AS, begitu pula CBDC-nya. Karena itu, investor kripto memandang CBDC lebih seperti suvenir dan bukan inovasi yang akan membuat hidup mereka lebih baik.
Alat Pembayaran Sah
CBDC adalah alat pembayaran sah yang diatur oleh bank sentral, sedangkan Unit Moneter Universal adalah komoditas uang yang diatur oleh Commodities Futures and Trade Commission (CFTC) AS.
"Unicoin menawarkan yang terbaik dari kedua dunia antara mata uang kripto dan CBDC. Sebagai aset kripto, Unicoin mengadopsi kebijakan moneter untuk memastikannya mempertahankan simpanan nilainya lebih kuat daripada mata uang fiat mana pun sekaligus mematuhi peraturan perbankan untuk memperkuat kedaulatan moneter," terang Darrelln.
Sistem moneter internasional memiliki beberapa beban bawaan yang menyebabkan banyak negara menerapkan kebijakan moneter "de-dolarisasi". Banyak dari proyek "de-dolarisasi" ini mencari solusi mata uang digital sebagai alternatif dari sistem moneter internasional saat ini.
Minggu ini, DCMA telah menerbitkan Buku Putih Unit Moneter Universal berjudul Komoditas Uang Terbaik di Kelasnya untuk Memperkuat Kedaulatan Moneter dengan Persatuan Ekonomi Digital.
Unit Moneter Universal memperkenalkan gelombang baru kriptografi yang ditata ulang dari bawah ke atas untuk industri perbankan. Buku Putih Unicoin mengungkap beberapa inovasi yang dirancang membuat perbankan lebih cepat dan lebih aman sekaligus memperkuat dan tidak mengganggu sistem moneter internasional.
Unicoin dibangun di atas standar terbuka dan digunakan seperti sistem operasi uang. Bank dan perusahaan fintech dapat dengan mudah berintegrasi dengan aplikasi yang ada dengan store of value wallet UMU untuk melakukan perbankan digital, perdagangan digital, dan pembayaran digital yang hemat biaya secara real-time di seluruh dunia.
Sementara itu, pengamat ekonomi, Nailul Huda mengatakan peluncuran Unicoin menandakan tidak alerginya lembaga keuangan internasional terhadap teknologi blockchain di keuangan digital. "Saya menaruh harapan sistem ini bisa menjadi acuan pengembangan teknologi keuangan negara-negara di dunia," ungkapnya.
Dengan sistem ini, terang Huda, transaksi keuangan akan semakin cepat dan efisien. Perputaran uang akan semakin kencang.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 3 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 4 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 5 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
Berita Terkini
- Pertamina Siapkan Satgas Nataru 2024/2025 untuk Jamin Pasokan Energi Aman
- Dirjen Reni: Subsektor IKFT Diandalkan untuk Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen
- Aksi Relawan PRUVolunteers Bersih-Bersih Pantai di Banten
- Hadapi Gejolak Geopolitik, Ditjen IKFT Kemenperin Gelar Kegiatan Outlook di Jogya
- PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga