Korut Tingkatkan Pencegahan Perang Nuklir Tanpa Batas
Pertemuan Trilateral l (Dari kiri) Menlu Jepang, Yoko Kamikawa, Menlu AS, Antony Blinken, dan Menlu Korsel, Cho Tae-yul, saat bertemu di sela-sela Sidang Umum PBB di New York pada Senin (23/9). Pada pertemuan trilateral ini, ketiga menlu menegaskan untuk segera merampungkan pembentukan sekretariat trilateral pada tahun ini.
Menyusul kedatangan kapal selam bertenaga nuklir AS ke Korsel, adik dari pemimpin Korut bertekad untuk meningkatkan pencegahan perang nuklir tanpa batas.
SEOUL - Kim Yo-jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yang berpengaruh, pada Selasa (24/9) berjanji untuk secara terus-menerus dan tanpa batas memperkuat pencegah perang nuklir Korut terhadap apa yang disebutnya ancaman Amerika Serikat (AS). Pernyataan Kim Yo-jong itu dilontarkan saat ia mengecam kedatangan kapal selam bertenaga nuklir AS di Korea Selatan (Korsel).
Kapal selam USS Vermont memasuki pangkalan Angkatan Laut di Busan, Korsel, pada Senin (23/9) untuk mengisi kembali perbekalan dan memberikan istirahat bagi awaknya.
"Pencegah perang nuklir Korut untuk mengatasi dan menahan berbagai ancaman dari luar harus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas secara terus-menerus dan tanpa batas karena keamanan negara terus-menerus terpapar pada ancaman dan pemerasan nuklir AS," kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor beritaKCNA.
Kim Yo-jong mengklaim bahwa kunjungan kapal selam tersebut merupakan bukti bahwa ambisi AS untuk sering mengambil alih aset strategis nuklir, membanggakan kekuatannya, meningkatkan ancamannya terhadap saingan dan menikmati hak istimewa hegemoniknya dengan kekuatan jahatnya dan cara apapun secara ekstrem.
Ia pun mengatakan tidak akan ada yang berubah dan menekankan bahwa keberadaan kapal selam bertenaga nuklir AS tidak akan pernah menjadi objek yang ditakuti. "Aset strategis AS tidak akan pernah menemukan tempat peristirahatannya di kawasan Semenanjung Korea," kata Kim Yo-jong.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya