
Korut Luncurkan Rudal Saat AS-Korsel Mulai Latihan Militer Freedom Shield
Sebuah rudal diluncurkan, saat Korea Utara melakukan uji coba penembakan rudal balistik taktis pada 18 Mei 2024.
Foto: France24SEOUL - Korea Utara menembakkan "beberapa rudal balistik tak dikenal" pada hari Senin (10/3), kata militer Korea Selatan, tepat di hari ketika latihan militer AS-Korsel, “Freedom Shield”, dimulai.
"Militer kami telah mendeteksi sekitar pukul 13.50 (0450 GMT) beberapa rudal balistik tak dikenal yang ditembakkan dari provinsi Hwanghae ke Laut Barat," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Kuning.
"Militer kami akan meningkatkan pengawasan dan mempertahankan sikap kesiapan penuh di bawah kerja sama yang erat dengan Amerika Serikat," tambah JCS.
AS menempatkan puluhan ribu tentaranya di Korea Selatan, dan kedua sekutu secara rutin menggelar latihan gabungan, yang mereka gambarkan bersifat defensif.
Latihan semacam itu membuat Pyongyang marah, yang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi dan secara rutin menanggapinya dengan uji coba senjata.
Sebelumnya pada hari yang sama, Korea Utara mengecam latihan militer tersebut sebagai "tindakan provokatif", dan memperingatkan bahaya memicu perang dengan "satu tembakan yang tidak disengaja".
"Ini adalah tindakan provokatif berbahaya yang memicu situasi akut di semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan yang tidak disengaja," kata kementerian luar negeri Pyongyang, menurut Kantor Berita Pusat Korea.
Latihan gabungan AS-Korea Selatan "Freedom Shield 2025" dimulai pada hari Senin, dan akan melibatkan "pelatihan langsung, virtual, dan berbasis lapangan", menurut pernyataan AS.
Latihan tersebut akan berlangsung hingga 20 Maret, kata pernyataan itu.
Latihan terbaru ini dilakukan setelah dua jet tempur Angkatan Udara Korea Selatan secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di sebuah desa selama latihan gabungan dengan pasukan AS pada tanggal 6 Maret.
Sekitar 31 orang, termasuk warga sipil dan personel militer, terluka dalam insiden itu, kata militer Korea Selatan.
Hubungan antara Pyongyang dan Seoul berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korea Utara meluncurkan serangkaian rudal balistik tahun lalu yang melanggar sanksi PBB.
Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik mereka tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Latihan Freedom Shield berskala besar adalah salah satu latihan gabungan tahunan terbesar sekutu.
Dalam pernyataannya pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menjuluki latihan tersebut sebagai "latihan perang yang agresif dan konfrontatif".
Minggu lalu, Pyongyang mengecam Amerika Serikat atas "provokasi politik dan militer" atas kunjungan kapal induk Angkatan Laut AS ke pelabuhan Busan, Korea Selatan.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 4 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
Berita Terkini
-
Hardjuno Wiwoho: Danantara Harus Transparan, Hukuman Mati bagi Koruptor Jadi Salah Satu Syarat
-
Dukung Transisi Energi, Volta Luncurkan Sistem Sewa Baterai
-
Gus Ipul Datang, Khofifah Minta Bupati dan Wali Kota Siapkan Sekolah Rakyat
-
Hoshi X Woozi Seventeen Rilis Album Single ‘Beam’
-
Blake Lively ‘Comeback’ dengan Bintangi Film ‘Another Simple Favor’