Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 13 Feb 2025, 03:03 WIB

Kampus Didorong Perbanyak Riset untuk Program MBG di Tengah Efisiensi Anggaran

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman

Foto: Koran Jakarta/M. Ma'rup

Kemendiktisaintek mendorong kampus melakukan riset terkait program Makan Bergizi Gratis untuk mengatasi adanya efisiensi anggaran oleh pemerintah

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mendorong kampus untuk melakukan riset program Makan Bergizi Gratis (MBG). Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, mengatakan hal tersebut untuk mengatasi adanya efisiensi anggaran yang tengah dilakukan pemerintah.

1739373083_fcc1eba3ecb7d842340f.jpeg

“Jadi, meskipun dana riset diperkecil, tetapi kami bisa menggunakan dana untuk riset di bidang MBG. Jadi, ini juga koordinasi yang kami lakukan,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (12/2).

Dia menjelaskan, dalam proses efisiensi anggaran, pihaknya tengah mendiskusikan komponen-komponen yang diperkirakan bisa diefisienkan. Pihaknya mengupayakan agar efisiensi tidak memberikan dampak panjang terhadap riset.

Fauzan menilai, keterlibatan kampus dalam riset program MBG dapat mengurangi kebergantungan terhadap produk impor. Menurutnya, kampus bisa melakukan risetuntuk pengembangan pertanian ketersediaan pangan untuk membantu pasokan pangan, seperti menanggulangi biaya pengelolaan susu UHT yang mahal.

“Kita berdiskusi bagaimana riset dan pengembangan membantu program makan bergizi gratis. Karena banyak produk yang dipakai di MBG masih produk impor,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, mengungkapkan pihaknya telah menjajaki kerja sama dengan Sekretariat Wakil Presiden untuk melakukan industrialisasi desa. Riset dalam program ini akan fokus pada pengembangan alat penyimpanan dan pengolahan makanan pada program MBG.

“Jadi, di industrialisasi desa ini, karena dari program MBG ini kan sebetulnya membutuhkan alat-alat untuk penyimpanan makanan dan juga pengolahan makanan. Ini juga sangat penting karena biasanya alat-alat ini kita supply dari luar negeri,” ucapnya.

Pusat Riset

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Arif Satria, mengatakan, pihaknya mendirikan Pusat Unggulan Nasional atau Center of Excellence (CoE) untuk menyukseskan program MBG. CoE tersebut akan menjadi wadah khusus untuk mengembangkan dan mengujicobakan protokol inovatif guna mengatasi berbagai tantangan dan kebutuhan baru program MBG.

“IPB University selalu berkomitmen mengoptimalkan peran dosen sebagai peneliti, pelatih, dan inovator, serta memanfaatkan fasilitas laboratorium di berbagai fakultas, departemen, dan pusat studi guna mendukung keberhasilan program MBG,” katanya.

Dia melanjutkan, sebelumnya IPB juga sudah mendirikan Pusat Unggulan Antar Universitas Ketahanan Pangan Resilien terhadap Perubahan Iklim. Ke depan, kata dia, pihaknya siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), koperasi, dan kelompok tani, dalam membangun ekosistem penyediaan pangan.

“IPB University juga akan mengembangkan model dapur berbasis karakteristik lokal, memperkaya menu gizi MBG, serta berinovasi bersama berbagai stakeholder terkait,” terangnya.?? ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.