Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jepang Beli Rudal Tomahawk dalam Satu Tahun Anggaran

Foto : Antara/Kyodo

Dokumentasi tentara Pasukan Bela Diri Jepang berada di sebelah peluncur misil Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) di pulau bagian selatan Jepang, Ishigaki, Prefektur Okinawa, dalam foto yang diambil Kyodo, Minggu (7/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk memperkuat pertahanan dari ancaman pihak luar, Jepang membeli rudal tomahawk dalam satu tahun anggaran.

Tokyo - Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamadapada Selasa mengungkapkan rencana negaranya membeli peluru kendali jarak jauhTomahawk dari Amerika Serikatdalam satu kali pembelian pada tahun fiskal 2023 ketimbang beberapa tahun seperti rencana sebelumnya.

Dalam sebuahkonferensi pers, Hamada tidak menjelaskan alasan perubahan rencana itu atau menyebutkan berapa banyak pemerintah Jepang membeli peluru kendali jarak jauh buatan Amerika Serikat itu.

Dia hanya mengatakan bahwa Jepang mempertimbangkan pengadaan jumlah yang dibutuhkan tahun ini mulai April.

Menurut seorang sumber pemerintah di negara itu, Jepang mempertimbangkan membeli sekitar 500 unitTomahawk.

Langkah tersebut diambil pemerintah dengan tujuan meningkatkan daya tangkal negara itu dengan cara mendapatkan kemampuan melancarkanserangan balik seperti disebutkan dalam dokumen tiga kunci keamanan yang direvisi pada Desember di tengah agresivitas militer China dan ancaman rudal serta nuklir Korea Utara.

Dokumen itu menyatakan rudal Tomahawkyang memiliki daya jangkauserangan sampai1.600 kilometer sampai mencapai pesisir China, akan meningkatkan kemampuan dalam menyerang sasaran-sasaran di dalam wilayah musuh jika terjadi keadaan darurat, sampai Jepang menggelarkan rudal buatannya sendiri.

Sumber tersebut sebelumnya mengatakan bahwa Tokyo juga berkonsultasi dengan Washington untuk menjajaki kemungkinan memajukan mulainya pengerahan rudal jelajah domestik dari tahun fiskal yang sudah dijadwalkan saat ini pada 2026.

Rancangan anggaran awal untuk tahun fiskal 2023 yang diputuskan oleh Kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida pada Desember itu akan menyisihkan 211,3 miliar yen (sekitar Rp24,3 triliun) untuk pengadaan rudal Tomahawk.

Tomahawkterkenal digunakan pada Perang Teluk 1991 dan Perang Irak 2003.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top