Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 18 Des 2024, 01:00 WIB

Jepang Akan Menjadikan EBT sebagai Sumber Energi Utama Negara pada Tahun 2040

Jepang Akan Jadikan Energi Baru Terbarukan sebagai Sumber Energi Utama

Foto: antara

TOKYO – Jepang pada hari Selasa (17/12) menyampaikan kebijakan yang menginginkan energi baru terbarukan (EBT) menjadi sumber energi utama negara itu pada tahun 2040. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi ketergantungan pada batu bara dan gas serta menjadi netral karbon pada pertengahan abad.

Dikutip dari Barron, tiga belas tahun setelah bencana Fukushima 2011, rencana tersebut juga meramalkan peran utama tenaga nuklir dalam membantu memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dari pabrik kecerdasan buatan dan mikrocip.

Ekonomi terbesar keempat di dunia, yang menurut para aktivis memiliki bauran energi paling kotor di kelompok G7, telah menetapkan tujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050.

Berdasarkan rencana baru, energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin diharapkan menyumbang 40 hingga 50 persen pembangkitan listrik pada tahun 2040.

Angka tersebut menandai lonjakan dari level tahun lalu sebesar 23 persen dan target sebelumnya untuk tahun 2030 sebesar 38 persen.

"Jepang yang miskin sumber daya akan berusaha memaksimalkan penggunaan energi terbarukan sebagai sumber tenaga utama," kata rancangan Rencana Energi Strategis yang diluncurkan pada hari Selasa.

Para ahli pemerintah sedang meninjau rencana yang dirilis oleh Badan Sumber Daya Alam dan Energi dan akan disampaikan kepada kabinet untuk disetujui.

"Jepang bermaksud menghindari ketergantungan yang berlebihan pada satu sumber energi untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan dekarbonisasi," kata rancangan tersebut.

Kekhawatiran Geopolitik

Menurut rancangan tersebut, kekhawatiran geopolitik yang memengaruhi jalur energi, dari perang Ukraina hingga kerusuhan Timur Tengah, juga berada di balik peralihan ke energi terbarukan dan nuklir.

Hampir 70 persen kebutuhan listrik Jepang pada tahun 2023 dipenuhi oleh pembangkit listrik yang membakar batu bara, gas, dan minyak, yang hampir semuanya harus diimpor.

Pemerintah ingin angka itu turun menjadi 30 hingga 40 persen pada tahun 2040. Target tahun 2030 yang diumumkan sebelumnya adalah 41 persen atau 42 persen jika hidrogen dan amonia disertakan.

Rencana baru tersebut memperkirakan lonjakan 10 hingga 20 persen dalam keseluruhan pembangkitan listrik pada tahun 2040, dari 985 miliar kilowatt jam (kWh) pada tahun 2023.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.