Jenderal Kellogg Jadi Utusan Khusus Trump untuk Konflik Russia-Ukraina
Keith Kellogg, Penasihat Keamanan Nasional Wakil Presiden AS Mike Pence, saat di Ruang Pengarahan Brady Gedung Putih di Washington DC. Presiden terpilih AS, Donald Trump mengumumkan Jenderal Keith Kellogg menjadi Asisten Presiden dan Utusan Khusus
Foto: AFP/SAUL LOEBWASHINGTON – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada hari Rabu (27/11), mengumumkan calon utusan khusus yang dia pilih untuk membantunya mengurusi konflik Russia-Ukraina.
"Saya dengan senang hati mencalonkan Jenderal Keith Kellogg untuk menjabat sebagai Asisten Presiden dan Utusan Khusus untuk Ukraina dan Russia," tulis Trump di platform Truth Social.
Seperti dikutip dari Antara, Trump menyebutkan Keith, seorang jenderal purnawirawan, memiliki karier militer dan bisnis yang cemerlang, termasuk pernah menduduki peran penting dalam keamanan nasional selama pemerintahan pertama Trump.
"Ia telah bersama saya sejak awal! Bersama, kita akan memastikan PEACE THROUGH STRENGTH dan membuat Amerika, serta dunia, AMAN KEMBALI!" ujar Presiden terpilih tersebut.
Kellogg sebelumnya menjabat sebagai kepala staf Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pada masa pemerintahan Trump dari 2017 hingga 2021, serta sebagai penasihat keamanan nasional untuk Wakil Presiden AS saat itu, Mike Pence.
Trump, yang kerap mengkritik besarnya dukungan finansial AS untuk Ukraina, diperkirakan akan memangkas bantuan tersebut secara signifikan setelah ia resmi menjabat pada Januari 2025.Ia berulang kali menyatakan keinginannya untuk menemukan cara mengakhiri perang.
Konflik Berbahaya
Sementara itu, Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Eropa, Asia Tengah, dan Amerika, Miroslav Jenca, memperingatkan bahaya dari siklus eskalasi yang berbahaya dalam konflik Russia-Ukraina.
"Kita harus membalikkan siklus eskalasi yang berbahaya ini," kata Jenca, seraya mengutip perkembangan yang semakin mengancam stabilitas regional dan global.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meyakini perang dengan Russia akan lebih cepat berakhir di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump.
Perdamaian amat penting supaya Ukraina tak perlu merasa harus kehilangan orang-orang terbaiknya karena ketidakadilan yang selama ini dihadapi.
"Perang pasti akan berakhir walau kita belum tahu kapan. Namun, tentu saja dengan kebijakan pihak yang akan memimpin Gedung Putih, perang akan berakhir lebih awal," kata Zelenskyy, sebagaimana diwartakan kantor berita Ukrinform.
"Itulah pendekatan mereka, janji mereka kepada masyarakat, dan hal itu sangat penting bagi mereka," katanya.
Mengenai usulan Trump supaya Ukraina berunding dengan Russia, Presiden Ukraina itu berkata pihaknya sudah melakukan begitu banyak negosiasi baik bersama Amerika Serikat di bawah Presiden Trump dan Joe Biden, maupun bersama pemimpin Eropa.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
- 3 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 4 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
- 5 KAI Ungkap 35.485 Tiket Kereta Jarak Jauh Terjual Keberangkatan Hari Pilkada