Jadi Penghubung Diaspora dan PMI Dapatkan Perlindungan Kerja, BP Jamsostek Apresiasi BNI
Sosialisasi identitas kependudukan digutal dan nomor identitas tunggal.
Foto: IstimewaJAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan atau (BP Jmsostek) mengapresiasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang mendorong diaspora dan pekerja migran Indonesia di Hong Kong untuk mendapat data kependudukan layak.
Dengan demikian, diaspora dan pekerja migran dapat memiliki rekening untuk mendaftarkan diri dalam program bpjamsostek sehingga mereka dapat mengikuti program perlindungan kerja dari negara.
- Baca Juga: Penjualan Kendaraan Komersial Masih Prospektif
- Baca Juga: Pentas wayang untuk promosikan produk UMKM
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan BNI dan bpjamsostek menyelenggarakan sosialisasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Nomor Identitas Tunggal (NIT) bagi diaspora Indonesia di Hong Kong.
IKD sendiri merupakan Informasi kependudukan elektronik untuk merepresentasikan dokumen identitas penduduk. Sementara itu, NIT merupakan tanda pengenal masyarakat Indonesia di luar negeri dan pengakuan eksistensi kewarganegaraan.
"Terima kasih BNI yang telah menghubungkan IKD dan NIT dari Dukcapil ini. Semoga ini bisa berlangsung di banyak negara sehingga kita dapat melindungi diaspora dan pekerja migran dengan baik di luar negeri," kata Direktur Pelayanan bpjamsostek Roswita Nilakurnia dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.
Mengacu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.18 Tahun 2018, masa perlindungan kecelakaan kerja yang diberikan bpjamsostek untuk diaspora dan pekerja migran mencapai 24 bulan sejak terjadinya kecelakaan kerja. Selanjutnya manfaat jaminan kematian tidak ada masa kedaluarsa, sehingga masih ada potensi klaim yang dapat diajukan oleh peserta maupun ahli waris.
Untuk manfaat kematian, selain santunan sebesar Rp24 juta, bpjamsostek juga memberikan manfaat lain berupa beasiswa untuk 2 orang anak diaspora dan pekerja migran dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi dengan total maksimal Rp74,4 juta. Kemudian untuk yang mengalami kecelakaan kerja dan mengakibatkan cacat total tetap, bpjamsostek memberikan manfaat sebesar Rp100 juta. Sedangkan untuk cacat fungsi dan anatomi, basis perhitungannya juga lebih besar yaitu Rp142 juta.
Dengan adanya IKD dan NIT, diaspora dapat mengakses layanan BNI dalam pembentukan digital account, sehingga selanjutnya dapat mempermudah lebih banyak diaspora dan pekerja migran dalam pembayaran terhadap pelayanan bpjamsostek agar nanti memiliki jaminan dalam bekerja.
"Keterlibatan BNI berfungsi sebagai jembatan antara Dukcapil dengan bpjamsostek untuk memberikan perlindungan kepada diaspora dan pekerja migran di Hong Kong. Maka dari itu, kami sangat mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan BNI," tutup Roswita.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Peduli Ibu-ibu, Khofifah Ajak Muslimat NU Melek Digital
- 2 Persiapan Debat, Cawagub Jateng Hendrar Prihadi Serap Aspirasi Masyarakat
- 3 Reog Ponorogo hingga Kebaya Bakal Jadi Warisan Dunia UNESCO
- 4 Jamsostek Bekasi Jalankan "Return to Work"
- 5 Jenderal Bintang Empat Ini Tegaskan Akan Menindak Anggota yang Terlibat Judi Online
Berita Terkini
- Mantan Ketua DPR AS Salahkan Joe Biden atas Kekalahan Kamala Harris
- Ledakan Bom di Stasiun Kereta Pakistan Tewaskan 24 Orang
- Belajar Kewirausahaan di Pabrik Nasi Kebuli Ijab Qabul
- Prabowo: Perusahaan RI-Tiongkok Akan Teken Kontrak $10 Miliar
- Soal Pemutihan Utang Petani-Nelayan, Ali Mahsun: PP 47/2024 Wajib Dikontrol Ketat