Indra Sjafri Tak Menyerah Kejar Piala Dunia U-20
Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri (tengah) mengawasi para pemainnya dalam sesi latihan resmi di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/1).
Foto: ANTARA/Rizal HanafiJAKARTA - Di tengah ingar bingar timnas senior Indonesia yang memasuki era baru di tangan Patrick Kluivert, sosok Indra Sjafri dan timnas U-20 Indonesia sedang meniti langkah untuk mengejar turnamen Piala Dunia U-20 2025.
Bukan hanya Kluivert dan timnas senior saja yang bertekad ke Piala Dunia, bersama Indonesia U-20, Indra seakan menekankan kepada publik bahwa timnya juga mengejar turnamen terakbar tersebut.
Pelatih 61 tahun itu mengejar Piala Dunia U-20 yang dimainkan tahun ini di Chile. Syaratnya, Garuda Nusantara harus menembus semifinal Piala Asia U-20 2025 di China pada 12 Februari sampai 1 Maret. Uzbekistan, Iran, dan Yaman menjadi ujian pertama Indonesia U-20 di Grup C.
"Target saya pribadi, karena ini sudah yang ketiga kali, mudah-mudahan Tuhan mengamini doa-doa saya dan untuk ketiga kali ini kita bisa lolos ke Piala Dunia," kata Indra saat memimpin latihan timnas U-20 Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 15 Januari.
Sasaran pertama yang harus diraih Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan adalah lolos dulu dari babak grup dengan menjadi juara grup atau runner-up. Ini menjadi jalan awal Garuda Nusantara menuju Piala Dunia U-20.
Setelahnya, Garuda Nusantara harus memenangkan pertandingan di babak perempat final. Skuad Indonesia U-20 tak punya pengalaman bermain sampai perempat final Piala Asia U-20.
Dony yang berpartisipasi pada Piala Asia U-20 2023 juga tak merasakan atmosfir bermain di babak gugur. Pengalamannya hanya sebatas di babak grup dengan tiga kali starter dari tiga pertandingan. Karena di era itu, Garuda Nusantara yang dilatih Shin Tae-yong tak sanggup lolos karena menghuni posisi ketiga Grup A.
Berbeda dengan para pemainnya, Indra mempunyai pengalaman tersebut sebagai pelatih. Sebagai juru taktik yang akan ketiga kalinya melatih tim di Piala Asia U-20, pria asal Lubuk Nyiur, Sumatera Barat itu sudah tahu asam dan garam tensi pertandingan babak perempat final.
Itu terjadi pada edisi 2018 yang masih bernama Piala Asia U-19. Saat itu Indonesia yang menjadi tuan rumah, menyerah 0-2 dari Jepang yang diperkuat Takefusa Kubo di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Pertandingan itu tentu sudah dipelajari oleh Indra agar ketika Indonesia melaju ke babak perempat final Piala Asia U-20 lagi, kekalahan serupa tak kembali terjadi.
Piala Asia U-20 2025 adalah partisipasi ke-12 Indonesia di turnamen tersebut setelah sudah 11 kali tampil dari 41 edisi yang sudah digelar. Di turnamen ini, Indra sudah memimpin Garuda Nusantara pada dua edisi, yaitu pada 2014 dan 2018.
Perkara Piala Dunia U-20, satu-satunya kesempatan Indonesia bermain di turnamen ini adalah pada 1979 di Jepang, dua tahun setelah pertama kali dihelat di Tunisia. Kala itu, nama turnamen ini masih Kejuaraan Dunia Remaja. Nama turnamen ini terpampang mulai 1977 sampai 2005.
Ketika itu, kiprah Indonesia yang dilatih Soetjipto Soentoro menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingan, termasuk kalah 0-5 dari Argentina di mana dua gol di antaranya diborong oleh legenda sepak bola dunia Diego Maradona.
Setelah menjadi juara grup, Argentina lolos ke babak gugur dan akhirnya menjadi juara. Maradona mengangkat piala dan menyabet bola emas atau penghargaan pemain terbaik.
Dan 45 tahun kemudian, kekalahan pasukan Soentoro dari tim Tango muda dibalas Indra dalam turnamen Seoul Earth on Us Cup 2024 di Stadion Mokdong, Korea Selatan.
Argentina, tim tersukses di Piala Dunia U-20 dengan enam gelar ditaklukkan Indra dengan skor 2-1, dengan cara yang begitu menawan, yaitu bangkit dari ketertinggalan setelah kebobolan satu gol di babak pertama.
Indonesia juga menang karena mendominasi pertandingan dengan 63 persen penguasaan bola. Akurasi umpan Kadek Arel dan kawan-kawan juga tinggi, yaitu 87 persen atau unggul 11 persen dari Argentina yang memiliki akurasi umpan 76 persen.
Kata Indra, kemenangan ini membuktikan sepak bola Indonesia memiliki filosofinya sendiri. Bila diasah dengan benar, maka filosofi ini akan menakutkan bagi siapapun lawannya.
Terus berproses
Dimulai dari menjuarai Piala AFF U-19 atau kini bernama ASEAN Boys U-19 Championship, lalu menjadi juara grup babak kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indra Sjafri terus mematangkan skuadnya menuju putaran final di China pada 12 Februari sampai 1 Maret.
Turnamen internasional Mandiri U-20 Challenge Series 2025 menjadi panggung Indra mencoba-coba 28 skuadnya untuk kemudian menentukan 23 skuad terbaik untuk Piala Asia U-20 2025.
Di turnamen yang berlangsung pada 24-30 Januari di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo itu, Indra berkesempatan bereksperimen strategi sebanyak tiga kali. Itu terjadi saat melawan Yordania, Suriah, dan India.
Di eksperimen pertama, Indonesia gagal menorehkan kemenangan setelah takluk 0-1 dari 10 pemain Yordania melalui gol Ibrahim Sabra. Indonesia juga gagal meraih tiga poin karena Welber Jardim tak mampu mengeksekusi tendangan penalti.
Kendati demikian, Indra mengaku moral anak-anak asuhnya tidak jatuh setelah kekalahan ini. Hal yang perlu dilakukan Indra adalah memperbaiki kekurangan timnya karena timnya masih kesulitan membongkar pertahanan lawan yang menerapkan startegi compact defense atau strategi bertahan dengan blok rendah di area sendiri. Hal ini dilakukan Yordania karena bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-16.
Mencari komposisi terbaik melawan Suriah
Pada malam ini, Senin pukul 19.30 WIB, timnas U-20 Indonesia akan menjalani laga kedua di Mandiri U-20 Challenge Series 2025 melawan Suriah.
Karena mini turnamen ini digunakan Indra untuk mengukur semua potensi pemainnya, ia akan melakukan rotasi pada laga malam ini. Indra ingin dirinya melihat kemampuan semua 28 pemainnya yang dibawa untuk turnamen ini.
Di laga pertama, Indra memainkan sebanyak 15 pemain. Artinya, ada 13 pemain lagi yang belum merasakan menit bermain. Ketika ditemui awak media pada sesi latihan tim di Lapangan Thor Surabaya, Minggu (26/1), Indra memastikan setidaknya ada lima pemain baru yang bakal tampil melawan Suriah.
Kelima nama itu adalah Jens Raven, Ahmad Zidan, Arkhan Kaka, serta Mufli Hidayat dan Alfharezzi Buffon yang baru bergabung dengan tim di Sidoarjo setelah membela klubnya di Kejuaraan klub ASEAN. Untuk Raven, mengingat striker kelahiran Dordrecht, Belanda itu belum 100 persen pulih dari cedera, Indra tak akan memberikannya waktu penuh.
Yordania dan Suriah adalah dua tim yang akan dimanfaatkan dengan betul oleh juru taktik yang dua kali mempersembahkan trofi Piala AFF U-19 itu untuk mengukur kekuatan calon lawan di Piala Asia U-20 2025.
Kedua tim itu merupakan dua dari 16 tim yang mengikuti Piala Asia U-20. Yordania berada di Grup B bersama Irak, Arab Saudi, dan Korea Utara, sementara Suriah ada di Grup D dengan Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
Apapun yang akan terjadi pada laga malam nanti dan juga laga terakhir melawan India pada Kamis (30/1), Indra tak kebelet meraih kemenangan yang memaksanya menurunkan komposisi terbaiknya, baik susunan pemain atau strategi. Karena tujuannya bukan itu.
Selain melihat kualitas semua pemainnya, tujuannya mengikuti turnamen ini adalah untuk menguji taktik, kekompakan tim, evaluasi kekuatan dan kelemahn tim, dan melihat kondisi fisik dan mental pemainnya sebelum nanti 28 pemainnya akan dikerucutkan menjadi 23 skuad final.
Indra berharap hal-hal tersebut didapatkannya di Sidoarjo sebelum nanti terbang ke China untuk ujian sesungguhnya di Piala Asia U-20. Dan dengan harapan lain, peak performance anak-anak asuhnya juga diharapkan terjadi di turnamen level Asia tersebut guna mengunci satu tiket bermain di Piala Dunia U-20. Ant
Berita Trending
- 1 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 2 Diancam Trump, Kolombia Akhirnya Bersedia Terima Penerbangan Deportasi dari AS
- 3 Korban Mutilasi Cantik dan Seksi, Polisi Periksa Hotel di Kediri
- 4 Gerak Cepat, Polisi Temukan Potongan Kaki Korban Mutilasi di Ponorogo
- 5 Wamenekraf Dukung Gim Lokal untuk Mendunia
Berita Terkini
- Pelatih Guardiola Yakin Manchester City Lolos Fase Gugur Liga Champions
- Bek Muda Barcelona Dikabarkan Merapat ke Klub Liga Italia Como 1907
- Bawa Senjata Tajam, 37 Remaja yang Hendak Tawuran di Jakpus Ditangkap
- Gerak Cepat, Polisi Bubarkan Dua Aksi Tawuran di Jaktim
- Gempa yang Berpusat di Sulawesi Tengah Terasa hingga Gorontalo Utara