
Gubernur dan Wagub NTT Meluncurkan Enam Program “Quick Win NTT”
Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena dan Johni Asadoma saat berpose dengan kaum difabel, di Kupang, Senin (10/3/2025).
Foto: ANTARAKUPANG– Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena dan Johni Asadoma meluncurkan enam program Quick Win NTT untuk memberikan dampak nyata dan cepat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Komitmen kami untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah melalui Koperasi Merah Putih yang sudah menjadi program pemerintah pusat," kata Gubernur NTT Melki Laka Lena di Kupang, Senin (10/3).
Enam program Quick Win NTT Itu, antara lain pertama, memperkuat posyandu untuk menekan semakin tingginya angka stunting di provinsi berbasis kepulauan itu.
Menurut dia, dengan dukungan Kementerian Kesehatan RI, pemerintah daerah akan melaksanakan pelatihan intensif bagi kader posyandu agar dapat melakukan deteksi dini, edukasi gizi, serta intervensi langsung di lapangan.
"Program ini bahkan diharapkan menjadi pilot project nasional dalam penanganan stunting berbasis komunitas," ujar dia.
Program Quick Win kedua, adalah satu desa/kelurahan satu produk berbasis Koperasi Merah Putih melalui program One Village One Product (OVOP), yakni setiap desa dan kelurahan di NTT akan didorong untuk memproduksi, mengolah, dan memasarkan produk unggulan yang berbasis pada potensi lokal.
Dia menjelaskan Koperasi Merah Putih akan menjadi tulang punggung ekonomi desa, dan memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memiliki pasar yang jelas dan berkelanjutan.
"Sejak era Bung Hatta, koperasi adalah sokoguru ekonomi. Sekarang di era Presiden Prabowo, kita gerakkan kembali koperasi bukan hanya sebagai tempat simpan pinjam, tapi sebagai pusat produksi dan pemasaran. Ini ekonomi gotong royong yang nyata,” ujar Melki.
Program yang ketiga, kata dia, adalah gerakan Beli NTT, yakni membangkitkan produk lokal, di mana untuk mengutamakan penggunaan produk lokal dalam setiap kegiatan pemerintahan dan masyarakat.
Sebagai langkah awal, kata dia, seluruh kantor pemerintahan akan menggunakan produk air mineral lokal seperti Aquamor, Aquafit, Viquam, Ruteng, Kelimutu, Airrote, dan Ewiti, serta produk UMKM lainnya.
"Jika selama ini pasar kita dikuasai oleh merek nasional, sekarang kita ambil kembali bagian kita. Kita tidak menutup pintu untuk produk luar, tapi kita akan memastikan bahwa produk lokal punya pangsa pasar yang adil. Ini gerakan kemandirian ekonomi," kata Melki.
Kemudian, keempat adalah persiapan Siswa NTT ke Sekolah Kedinasan dan Kampus Unggulan, di mana Pemprov NTT akan melakukan talent scouting untuk mencari siswa berbakat yang akan dibimbing menuju sekolah kedinasan seperti Akpol, Akmil, IPDN, STAN, hingga universitas terbaik dalam dan luar negeri.
"Program ini mencakup pendampingan akademik, persiapan fisik, serta penguatan mental dan karakter, dengan melibatkan alumni serta instansi terkait," ujarnya.
Selanjutnya, kelima adalah optimalisasi PAD dengan pemanfaatan aset daerah. Pemprov NTT akan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) dengan memperbaiki sistem pajak, retribusi, serta pemanfaatan aset daerah.
Lalu, program keenam adalah reformasi birokrasi dan pengisian jabatan strategis untuk memastikan efektivitas pemerintahan. Pemprov NTT akan segera mengisi kekosongan jabatan organisasi perangkat daerah (OPD) dengan pejabat definitif.
Menurut dia, evaluasi tersebut akan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap posisi strategis diisi oleh individu yang kompeten, profesional, dan berintegritas.
"Pemerintahan yang kuat harus punya tim yang solid. Kami akan pastikan bahwa setiap pejabat yang ditunjuk mampu bekerja cepat, efisien, dan melayani masyarakat dengan baik," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 3 Perluas Jangkauan, Manulife Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri di PIK
- 4 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah