Gaya Hidup Aktif Ternyata Bisa Buat Otak Awet Muda
Foto: ANTARA/Pexels/Antoni ShkrabaJAKARTA - Penelitian baru mengungkapkan menjalani gaya hidup sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga otak tetap tampak muda.
Ditulis laman Health, Senin (13/1), studi yang dipublikasikan pada tanggal 20 Desember di Alzheimer's and Dementia, jurnal Alzheimer's Association, para peneliti di Swedia menggunakan kecerdasan buatan dan pemindaian otak untuk menentukan apakah ada hubungan antara gaya hidup orang dewasa yang lebih tua dan kesehatan otak mereka.
Data menunjukkan bahwa peserta yang menderita diabetes, stroke, dan aktivitas fisik rendah juga lebih mungkin memiliki “kesenjangan usia otak” yang lebih besar. Ini merujuk pada perbedaan dalam seberapa tua otak tampak secara biologis (usia otak) dan usia kronologis sebenarnya orang tersebut.
Usia otak yang lebih tua dikaitkan dengan peradangan, perubahan materi putih, dan indikasi lain dari kesehatan otak yang buruk, yang meningkatkan risiko penurunan kognitif
"Pilihan yang dibuat orang dalam hidup seperti aktivitas fisik, keterlibatan sosial, seberapa banyak hal yang mereka lakukan yang menstimulasi kognitif, semua hal ini dapat memengaruhi usia otak seseorang,” kata Ambar Kulshreshtha, MD, PhD, MPH , profesor madya kedokteran keluarga dan pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Emory.
Dalam penelitian kepada 739 orang sehat di Swedia berusia 70 tahun, orang cenderung memiliki kesenjangan usia otak yang lebih besar, atau otak yang tampak lebih tua, jika mereka melaporkan tidak aktif secara fisik, menderita diabetes, atau memiliki riwayat stroke atau serangan iskemik transien (TIA).
Sebaliknya, orang-orang yang mengalami pradiabetes memiliki otak yang tampak lebih muda, begitu pula orang-orang dengan obesitas yang melakukan olahraga teratur.
Hasil penelitian ini menyoroti peran gaya hidup dan kondisi kesehatan umum seperti diabetes, penyakit jantung , atau obesitas yang mungkin berperan dalam penuaan otak. Mereka juga menyarankan bahwa olahraga berpotensi mengimbangi konsekuensi potensial dari setidaknya satu dari faktor risiko ini.
"Kesehatan pembuluh darah sangat penting untuk kesehatan otak dan setiap organ karena setiap organ membutuhkan darah,” kata David Jones, MD , seorang peneliti di Pusat Penelitian Penyakit Alzheimer di Mayo Clinic.
- Baca Juga: Pengumuman Nominasi Oscar 2025 Ditunda
- Baca Juga: 5 Ramuan Alami untuk Mengatasi Gangguan Tidur
Penulis studi Anna Marseglia, PhD , seorang neuropsikolog dan asisten profesor di Divisi Geriatri Klinis di Karolinska Institutet di Swedia, juga mengatakan aktivitas fisik seberapa pun intensnya memberi banyak manfaat bagi otak karena meningkatkan sirkulasi darah untuk menjaga kesehatan otak. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD