Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Gandeng Swasta Tiongkok, Ford akan Mendirikan Pabrik Pengolahan Nikel Senilai $4,5 Miliar di Indonesia

Foto : Istimewa

Ford berharap dapat menjual kendaraan listrik lebih murah daripada pesaingnya dengan menggandeng perusahan tambang Tiongkok ke dalam rantai pasokannya, meskipun itu berarti kehilangan sebagian atau seluruh insentif dari Washington.

A   A   A   Pengaturan Font

DEARBORN - Raksasa otomotif Amerika Serikat (AS) Ford, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk berinvestasi di pabrik pengolahan nikel untuk bahan baterai kendaraan listrik senilai 4,5 miliar dolar AS di Indonesia. Rencana ini menjadi pertaruhan terbaru mengingat produsen mobil terbesar kedua di AS itu menarik serta grup pertambangan Tiongkok untuk mewujudkan rantai pasokan kendaraan listriknya tersebut

Dilansir oleh The Financial Times, Ford menggandeng Huayou Cobalt dari Tiongkok, dan perusahaan tambang Brasil Vale di fasilitas Pomalaa, yang akan membantu memasok nikel yang dibutuhkan untuk memproduksi 2 juta kendaraan listrik per tahun.

Baca Juga :
Edukasi Keuangan

Investasi yang direncanakan mengikuti pengumuman Ford bulan lalu bahwa mereka akan melisensikan teknologi dari CATL (Contemporary Amperex Technology Limited) Tiongkok, pembuat baterai terbesar di dunia, langkah yang menuai kritik dari beberapa anggota parlemen AS.

Keputusan Ford untuk memperdalam hubungan dengan perusahaan Tiongkok muncul saat Presiden AS, Joe Biden, menawarkan insentif 369 miliar dolar AS dan subsidi pajak hijau dalam upaya untuk mendongkrak keunggulan AS dalam perlombaan energi bersih global.

Di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA), konsumen dapat memperoleh manfaat dari kredit pajak hingga 7.500 dolar AS untuk kendaraan listrik yang menggunakan baterai tanpa komponen atau bahan mentah yang bersumber dari "entitas asing yang menjadi perhatian", termasuk Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top