Cara Mengatasi Depresi dengan Keseimbangan Hidup ala Stoikisme, Apa Itu?
Patung Epictetus, seorang filsuf Yunani Stoic yang punya pandangan hidup stoisisme, di Roma, Italia.
Salah satu alternatif untuk mengatasi depresi, krisis identitas, dan berbagai persoalan adalah dengan menerapkan prinsip keseimbangan hidup ala stoikisme.
Yogie Pranowo, Universitas Multimedia Nusantara
Laju perubahan yang terus meningkat memaksa kita untuk semakin sadar akan realitas dunia yang dibanjiri oleh ketidakpastian dan kompleksitas akan berbagai perubahan.
Contohnya di industri digital. Televisi, yang sebelumnya "nyaman" dengan dominasinya dalam menyediakan konten hiburan, kini mulai tertinggal oleh popularitas platform digital seperti YouTube, Netflix, dan sebagainya. Contoh lainnya adalah industri ritel, dengan toko fisik yang semakin tergusur bisnis online.
Belum lagi fenomena aktivitas di media sosial yang tanpa disadari terus menuntut penggunanya untuk selalu tampil sempurna dalam sebuah citra diri yang purna. Kondisi-kondisi semacam ini dapat menciptakan tekanan psikologis yang akut dan terstruktur yang membuat kita menjadi pribadi yang mudah cemas, mudah iri, insecure atas diri kita sendiri, hingga kita kerap merasa rendah diri-ini tak jarang berujung depresi.
Segala macam ketidakpastikan yang kita hadapi di era sekarang ini seringkali mengakibatkan krisis identitas, yaitu sebuah kondisi psikologis ketika seseorang merasa kehilangan arah, bingung, bahkan tidak mengenal diri mereka yang sebenarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya