
BPOM Perketat Pengawasan Pangan Selama Ramadan demi Jaga Standar Keamanan dan Kualitas
Foto: AntaraBPOM intensifkan pengawasan pangan selama Ramadan untuk mencegah peredaran produk yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas.
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengintensifkan pengawasan pangan selama bulan Ramadan. Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah peningkatan peredaran produk pangan yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas.
“Intensifikasi pengawasan pangan saat hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Idul Fitri sangat penting mengingat tingginya permintaan akan pangan di masyarakat pada waktu tersebut,” ujar Kepala BPOM Taruna Ikrar kepada awak media, di Jakarta, pekan lalu.
Dia menerangkan, Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan mencatat terjadi peningkatan konsumsi pangan sekitar 20-30 persen selama Ramadan tahun lalu. Pengawasan khusus jelang Ramadan dan Idulfitri, kata dia, penting ntuk mendeteksi secara lebih masif produk yang tidak memenuhi ketentuan (TMK), yaitu tanpa izin edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa, dan rusak.
“Kami akan terus mengawal keamanan pangan dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat, terutama selama Ramadan dan Idulfitri,” jelasnya.
Taruna mengungkapkan intensifikasi pengawasan pangan sudah dimulai sejak 24 Februari 2025 hingga minggu keempat Maret 2025 melibatkan 76 unit pelaksana teknis (UPT) BPOM di seluruh Indonesia bersama lintas sektor terkait. Hasil intensifikasi pengawasan akan diumumkan pada minggu ketiga Maret 2025.
Dia melanjutkan, target pengawasan dititikberatkan pada bagian hulu rantai peredaran produk pangan. Pengawasan juga akan mempertimbangkan sarana yang memiliki rekam jejak pelanggaran/temuan pangan TIE, kedaluwarsa, dan rusak, termasuk gudang marketplace.
“Kami juga akan melakukan patroli siber serta berkoordinasi dengan Asosiasi E-commerce Indonesia (Indonesian E-commerce Association/idEA) untuk menurunkan konten yang teridentifikasi menjual produk TIE,” katanya.
Taruna menyebut, pihaknya berperan aktif memfasilitasi pelaku usaha, termasuk usaha mikro kecil (UMK) melalui pendampingan terhadap pemenuhan persyaratan pendaftaran produk pangan olahan. Hal tersebut dilakulan ntuk meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan mengurangi peredaran pangan TIE.
“Kami mengimbau pelaku usaha pangan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan sehingga dapat menyediakan pangan yang aman bagi masyarakat,” ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat juga harus selalu menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi pangan.
Jangan lupa baca informasi pada label serta perhatikan informasi nilai gizi dan kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) pada pangan yang akan dikonsumsi.
“Dengan demikian kita dapat memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi aman, sehat, dan bergizi untuk mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah selama Ramadan,” ucapnya.
Urai Kemacetan
Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryo Nugroho mengingatkan kepada Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya agar tindakan dalam Operasi Ketupat 2025 disesuaikan dengan jalan tol fungsional.
Dalam rapat bersama jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat di Jakarta, Jumat (28/2), ia menyebutkan terdapat kemungkinan Tol Japek Selatan II akan difungsionalkan untuk membantu mengurai kepadatan kendaraan pada arus balik.
“Dalam satu jam, tol fungsional ini bisa mengalirkan 1.000 kendaraan sehingga bisa membantu kelancaran arus lalu lintas,” ucap Agus, seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/3).
Dia mencontohkan, salah satunya, yakni adanya jalan tol fungsional di KM 76 yang langsung sampai ke KM 37 atau KM 34, sehingga cara bertindak dalam Operasi Ketupat 2025 di Tol Cikampek Cipularang sampai Polda Metro terdapat sedikit perubahan.
Pasalnya, kata dia, ketika tol fungsional Japek Selatan berfungsi, diperkirakan dalam satu jam akan terdapat kurang lebih 1.000 kendaraan.
“Ini akan meringankan beban Cikampek, tetapi nanti di ujungnya, baik di KM 37 dan KM 34 cara bertindaknya mungkin berbeda,” jelasnya.
Adapun rencana untuk membahas kesiapan Tol Japek Selatan II akan dilanjutkan dalam pertemuan lainnya antara Kakorlantas dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik pada libur Lebaran 2025.
Kakorlantas menyebutkan beberapa skenario dan cara bertindak disiapkan untuk mengelola kepadatan arus lalu lintas pada momen libur Lebaran 2025 guna menciptakan proses Operasi Ketupat lancar tertib dan aman. Ant/S-2
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 PTN Dukung Efisiensi Anggaran dengan Syarat Tak Ganggu Layanan Tri Darma Perguruan Tinggi
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 4 Polri, BGN, dan Yayasan Kemala Bhayangkari Uji Coba Dua SPPG di Jakarta
- 5 Persik Takluk oleh Dewa United dengan Skor 1-2
Berita Terkini
-
MU Tersingkir dari Piala FA Setelah Kalah Adu Penalti dari Fulham
-
Gubernur Khofifah Ajak Pengurus PKK dan Posyandu se-Jatim Turunkan Stunting dan Sukseskan MBG
-
Kebakaran Hutan Meluas, Jepang Kerahkan 1.700 Petugas Damkar
-
Sutradara Sean Baker Dominasi Kemenangan di Piala Oscar 2025
-
Bermasalah dengan Bau Mulut Selama Puasa? Ini Kiat Menghindarinya