BKKBN Sebut Angka "Stunting" 2023 Sebesar 21,5 persen
Rakerda pembangunan keluarga -- Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dalam rapat kerja daerah (rakerda) program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (bangga kencana) tahun 2024 di Bandar Lampung, pada Selasa (2/4).
Untuk itu, ia meminta daerah agar memperkuat kolaborasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat akar rumput untuk menyukseskan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
JAKARTA - Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso mengungkapkan angka stunting 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sebesar 21,5 persen.
"Angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 berdasarkan hasil SKI sebesar 21,5 persen, turun 0,1 persen jika dibandingkan tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Penurunan stunting di 2023 belum cukup menggembirakan, karena targetnya sebesar 18 persen," ujar Teguh dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/4).
Teguh menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tahun 2024 di Bandar Lampung, pada Selasa (2/4).
Untuk itu, ia meminta daerah agar memperkuat kolaborasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat akar rumput untuk menyukseskan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting.
"Perkuat kolaborasi lintas sektor untuk melakukan operasional di akar rumput atau lini lapangan, serta optimalkan TPK dalam pelaksanaan pendampingan keluarga," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya