Asta Cita Pertama Penting untuk Demokrasi
Akademisi dan Ketua Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Wahyudi
Foto: ANTARA/Donny AditraJAKARTA - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Wahyudi menyebut bahwa poin pertama dalam delapan misi atau Asta cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka penting untuk pengembangan demokrasi di Tanah Air.
Ia membeberkan, dalam Asta Cita pertama yakni memperkuat ideologi Pancasila, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi, merupakan komitmen Pemerintah Indonesia yang penting bagi masyarakat ke depan.
“Sebagai salah satu Astacita saya kira memiliki makna simbolik yang bermanfaat dan penting bagi masyarakat ke depan,” kata Agus di Jakarta, Rabu (6/11).
Menurut Doctor of Philosophy (PhD) itu, demokrasi substantif akan menuntut perhatian yang lebih saksama dan kesadaran Pemerintah untuk melakukan investasi bagi penguatan demokrasi permusyawaratan (deliberative demokrasi).
Lebih lanjut dia membeberkan, makna demokrasi sebagai konsep besar masih terkesan dibatasi sebagai isu pemilu reguler dan kurang substantif dalam rangka mengembalikan kedaulatan kepada rakyat atau untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
Demokrasi harus diberi makna dalam praktik yang lebih mengakar, guna perwujudan kedaulatan rakyat yang lebih sungguh-sungguh (genuine).
Oleh sebab itu, lanjut dia, semua pihak harus mendukung dan optimistis Astacita itu akan diwujudkan oleh Pemerintah ke depan.
“Dampak positif bagi masyarakat jelas, semua melihat sekali lagi tentang rujukan untuk sumber percakapan dan inspirasi dalam menimbang berbagai tindakan dan pilihan kebijakan terutama oleh pemerintah,” ujar Kepala Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM itu.
Adapun Astacita atau delapan misi untuk mencapai visi tersebut, yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kemudian meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Selain itu, memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba, dan memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Berita Trending
- 1 Sekjen PDIP Hasto Tegaskan Kepemimpinan Risma dan Gus Hans di Jawa Timur Lebih Berakar pada Prestasi
- 2 Pasangan RIDO dan Pramono-Rano Bersaing Ketat di Pilkada DKI Jakarta
- 3 Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingatkan Tambang Emas Rawan Disalahgunakan Pilkada Jember
- 4 Petembak Bekasi Lolos Seleksi Olimpiade Remaja 2026
- 5 Kemendes Petakan Potensi Desa untuk Pasok Pangan Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
- Sekjen NATO Ucapkan Selamat dan Ingin Perkuat Kerja Sama dengan Trump
- KBRI Madrid Salurkan Bantuan Bagi WNI Terdampak Banjir Valencia
- Pecahkan Rekor Tangkapan Terbesar Sepanjang Sejarah, Spanyol Sita 13 Ton Kokain
- Gerak Cepat, Pemprov DKI Targetkan Saluran Air di Cipulir Rampung Desember
- Akui Kalah, Kamala Harris Telepon Trump