Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Aliran Modal ke EM Melambat

KORAN-JAKARTA.COM | Senin, 19 Nov 2018, 06:00 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

SURAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, mengatakan aliran modal ke negara kekuatan ekonomi baru atau emerging market (EM), termasuk Indonesia hingga akhir tahun cenderung melambat, bahkan terjadi outflow atau aliran dana keluar.

Aliran Modal ke EM Melambat Doc: istimewa

Ket.

Hal itu disebabkan masih tingginya ketidakpastian ekonomi global terutama perang dagang. Para pelaku pasar keuangan global berharap pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS),

Donald Trump, dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada akhir November 2018 akan menghasilkan keputusan yang meredam ketegangan hubungan perdagangan kedua negara ekonomi terbesar dunia itu yang menjadi sentimen positif di pasar keuangan.

"Feeling (perkiraan) saya, pertemuan itu hasilnya positif dan bisa menenangkan pasar keuangan," kata Dody, di Surakarta, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Menurut Dody, arus modal masuk yang tercatat sejak awal November 2018 sebesar 24 triliun rupiah ke pasar Surat Utang Negara (SBN), pasar saham dan obligasi korporasi.

Masuknya dana tersebut memicu penguatan nilai tukar rupiah dari 15.200 rupiah per dollar AS ke posisi 14.608 rupiah per dollar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Penguatan tersebut secara akumulasi sepanjang akhir tahun depresiasi rupiah sudah terpangkas dari 8,25 persen menjadi 7,14 persen. Dia mengakui, pelemahan kurs rupiah saat ini lebih banyak dipicu oleh sentimen perang dagang,

ketimbang dampak dari normalisasi kebijakan moneter. Sebab, kenaikan suku bunga di AS sudah mendekati normal hampir sama dengan level inflasinya.

"Jangan salah persepsi kalau The Fed Fund Rate naik, kita ikut naik. Dulu, Fed naik kita malah turunkan suku bunga. Kondisi saat ini memang untuk menjaga aset dalam negeri tetap menarik agar current account deficit (CAD) turun di bawah 3 persen," kata Dody.

Dengan penurunan defisit neraca transaksi berjalan diharapkan kurs rupiah lebih stabil ke depan. Kurs rupiah saat ini diakuinya masih berada di bawah fundamental atau undervalue sehingga masih memiliki ruang melanjutkan apresiasi.

"Kalau melihat gambaran fundamental dan outlook seharusnya rupiah tidak melemah. Tapi rupiah tidak sendirian, karena di emerging market lain juga terjadi," katanya.

BI tambahnya akan menjaga mandat menjaga kurs dengan memperbaiki neraca transaksi berjalan yang masih defisit.

Kenaikan Bunga

Acuan Pada kesempatan sama, analis pasar keuangan dari Bahana Sekuritas, Budi Hikmat, mengatakan tidak menduga BI menaikkan suku bunga BI-7 day Reverse Repo Rate lebih awal sebesar 0,25 persen ke level 6,0 persen.

"Kenaikan itu terbukti diapresiasi pasar dengan menguatnya rupiah dalam dua hari terakhir dan indeks ditutup positif," kata Budi.

Menurut dia, tidak ada alasan aliran dana asing untuk tidak masuk kembali ke pasar keuangan Indonesia karena imbal hasil investasi seperti Surat Utang Negara yang spreadnya 8 persen lebih.

"Asal BI menjaga depresiasi rupiah tidak lebih dari 8 persen, saya kira asing tetap melirik portofolio keuangan Indonesia," kata Budi. bud/E-10

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Vitto Budi
Tren Saat Ini
Realtime
Ads
# 3
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
Jumat, 11-Jul-2025 | Nasional
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
# 4
Persita Datangkan Matheus Alves
Jumat, 11-Jul-2025 | Olahraga
Persita Datangkan Matheus Alves
# 5
Transaksi Bansos untuk Judol Capai Rp957 Miliar
Berita Terkait

BBMKG: Waspadai Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di Selatan Bali

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Daerah BBMKG: Waspadai Gelombang T...

Rano: Jalur Car Free Night Tak Akan Sepanjang Car Free Day 

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Megapolitan Rano: Jalur Car Free Night ...

Dukung UMKM, BPJPH Beri Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg

Jumat, 11-Jul-2025 | Yebdi Trismar

Nasional Dukung UMKM, BPJPH Beri Ser...

Kemenkum Sosialisaskan Hak Cipta ke Pelaku Usaha Hiburan di Semarang

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Nasional Kemenkum Sosialisaskan Hak ...

Pemkot Tangerang Terjunkan Petugas Sisir Sampah di Sungai-Saluran Air

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Megapolitan Pemkot Tangerang Terjunkan ...
Video Pilihan
Implementasi Sistem Coretax Masih Bermasalah, DPR Minta DJP Kemenkeu Hapus Sanksi Wajib Pajah