Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ultra Long UV Penyebab Penuaan Kulit Paling Berbahaya

Foto : ISTIMEWA

pengarh sinar matahari ke kulit

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sinar Ultra violet (UV) atau sinar ultra ungu memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Riset ClaireBattie, MichèleVerschoore pada (2012) menyebutkan sebesar 95 persen radiasi UV mencapai permukaan Bumi.

UV sendiri memiliki tiga tipe UVA, UVB dan UVC. Dari beragama tipe ini sebesar 30 persen dari radiasi yang ada merupakan Ultra Long UVA. Berada pada spektrum antara 380 - 400 nm jenis ini tergolong paling merusak kulit dibandingkan jenis short UVA (antara 320 - 340 nm) dan Long UVA (antara 340 - 400 nm).

Paparan UVAkhususnya Ultra Long UVA dapat menyebabkan munculnya tanda-tanda penuaan pada kulit, seperti kulit kering, muncul keriput, dan dianggap sebagai faktor pemicu kanker kulit. Apalagi menurut riset Frederic Flament rekan-rekan (2013) 80 persen tanda penuaan seperti pigmentasi dan kerutan disebabkan oleh paparan sinar matahari.

Sayangnya masyarakat Indonesia belum mengetahui bahaya UVA. Riset La Roche Posay bersama dengan IPSOS di 17 negara, termasuk Indonesia menunjukkan bahwa 46 persen masyarakat Indonesia tidak memahami perbedaan antara UVA dan UVB, lebih rendah dibanding tingkat pemahaman di dunia yang mencapai 70 persen. Padahal Indonesia adalah negara iklim tropis terbesar dimana paparan terhadap sinar matahari terjadi setidaknya 12 jam sehari.

"Masih banyak persepsi keliru seperti sunscreen hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu atau dampak kerusakan kulit dari sinar matahari hanya terjadi apabila ia kasat mata," jelas Head of Marketing, Active Cosmetics Division, L'Oréal Indonesia, Nestya Sedayu melalui siaran pers Jumat (17/2).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top