Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Ukrida Gali Inspirasi Perdamaian Melalui Film

Foto : Istimewa

Program Studi Sastra Inggris Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) menggelar webinar internasional bertema War, Peace and Cinema, di Jakarta, pekan lalu. Webinar tersebut dalam rangka menggali inspirasi perdamaian melalui film.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Program Studi Sastra Inggris Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) menggelar webinar internasional bertema War, Peace and Cinema. Di dalamnya membahas berbagai film bertemakan perang dan perdamaian, serta dampaknya di masyarakat zaman ini.

"Secara umum ada pesan moral yang ingin disampaikan, melalui karya sastra ataupun perfilman akan muncul berbagai inspirasi yang terus mengupayakan perdamaian dunia," ujar Ketua Program Studi Sastra Inggris, Siegfrieda Alberti Shinta Mursita Putri, dalam sambutannya, pekan lalu.

Dia mengatakan, perang yang terjadi sejak mulai munculnya konflik antar manusia memang sudah membawa dampak bagi kemanusiaan. Karena itu manusia memang menyadari akan akibatnya walaupun seringkali sulit meniadakannya.

Dia menambahkan, perang dan damai bisa disebut antinomi dalam kehidupan manusia. Keduanya hadir sebagai kondisi yang tampil silih berganti tergantung pilihan manusia juga.

"Karya sastra, termasuk seni perfilman, akan bisa menjadi salah satu media yang merupakan sumber spirit dalam membangun perdamaian, serta cinta tanah air dan melawan segala bentuk penindasan kemanusiaan," tandasnya.

Dosen Prodi Bahasa Inggris Ukrida, Emanuella Christine Natalia, menyebut, beberapa film yang dibahas yaitu Charlie Chaplin, The Great Dictator, Full Metal Jacket dan Life Is Beautiful/ La vita è bella. Peperangan di Ukraina yang sudah dimulai sejak 2014 dan dampaknya pada masyarakat juga turut dibahas.

Dia menekankan, film-film dokumenter tentang peperangan perlu lebih dicermati karena ada nilai-nilai kemanusiaan yang dieksploitasi. Menurutnyra sineas pembuat film juga semakin memberikan banyak ruang pada tema mengenai peperangan ini.

"Semoga akan terus bangkit semangat melalui karya-karya seni perfilman yang menjunjung tinggi martabat manusia guna menyadarkan agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Unit Kemitraan dan Hubungan Internasional Ukrida, Athriyana S. Pattiwael, mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan Fellini Foundation untuk menggelar seminar tersebut. Peserta tidak hanya dari Ukrida, tapi juga beberapa mitra kampus dalam negeri dan luar negeri seperti Dong A University (Vietnam), Daffodil International University (Bangladesh), dan Eastern Samar State University (Philippines).

"Ukrida melalui budaya Loving, Enlightening, Advanced, Determined (LEAD) memulai upaya damai dalam skala kecil di lingkungannya, dan sangat concern terhadap masalah kemanusiaan dan perdamaian terutama bagi generasi milenial," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top