Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Strategi Pembangunan

Transisi Energi Bisa Berkontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Foto : KARIM SAHIB/AFP
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penggunaan rendah karbon dan transisi energi yang berkelanjutan bisa berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi. Rendah karbon mengacu pada pembangunan dan operasionalisasi bangunan dengan tingkat emisi karbon yang rendah atau bahkan nol. Ini dilakukan dengan cara mengurangi energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dalam infrastruktur bangunan.

"Itu kunci, mau (pertumbuhan ekonomi) target 7 persen tapi kita lupa bahwa 7 persen itu hanya bisa dicapai kalau kita melakukan penggunaan karbon dan kuncinya adalah transisi energi menuju energi bersih," kata Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa dalam Pojok Energi bertajuk Sinyal Ujung Transisi Energi yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (7/2).

Seperti dikutip dari Antara, Fabby menanggapi apa yang menjadi bagian dari visi misi tiga pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) 2024 yang menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5 hingga 7 persen.

"Kan semua Paslon itu ngomong mau pertumbuhan ekonomi 7 persen, ada studi Bapennas di tahun 2019 yang menunjukkan Indonesia hanya bisa tumbuh di atas 6 persen, kalau kita mengintegrasikan penggunaan rendah karbon," ucap Fabby,

Fabby menerangkan selain itu, upaya tersebut juga berhubungan dengan penurunan emisi gas rumah kaca secara keseluruhan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top