Tegas! Unand Tak Beri Toleransi Dosen Plagiat
Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi saat diwawancarai di Padang.
Foto: ANTARAPADANG - Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi menegaskan sikap tegas dan tidak menoleransi tindakan plagiarisme yang dilakukan dosen atau pegawai di lingkup perguruan tinggi negeri tersebut.
"Sikap kita tegas karena Unand mengedepankan dan menjaga integritas akademik," kata Rektor Unand Efa Yonnedi menanggapi salah seorang dosen yang terbukti melakukan plagiarisme dan telah dijatuhi sanksi di Padang, Minggu (26/1).
Rektor mengatakan saat pertama kali mendengar adanya informasi dugaan plagiarisme yang dilakukan oleh salah seorang dosen, pihaknya langsung membentuk Komisi Penegakan Kode Etik yang beranggotakan 13 orang untuk mendalami dugaan tersebut.
Komisi ini telah menyelesaikan tugasnya dalam mengumpulkan fakta dan bukti terkait dugaan plagiarisme pada 15 Agustus 2024. Meskipun tim ini dibentuk oleh internal fakultas, hasil investigasi beserta kesimpulan dan rekomendasi telah disetujui oleh pimpinan universitas.
"Setelah didalami memang terbukti adanya plagiarisme dan yang bersangkutan mengakui," ujar Rektor Unand.
Atas tindakan tidak terpuji tersebut, perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa itu menjatuhi sanksi berupa yang bersangkutan membuat pernyataan penyesalan secara terbuka di depan pimpinan fakultas dan majelis dosen.
Kedua, penghentian sementara tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi selama satu semester (Januari-Juni 2025). Penghentian sementara hak publikasi karya ilmiah dan penghentian sementara pemberian tunjangan remunerasi masing-masing selama satu semester.
"Yang melakukan ini dosen muda dan kita lakukan pembinaan," kata eks Konsultan Bank Dunia tersebut.
Menurutnya, penerapan sanksi tegas terhadap dosen tersebut diharapkan menjadi alarm atau peringatan bagi setiap dosen atau tenaga pendidik di lingkup civitas akademika agar tidak melakukan plagiarisme.
"Kita harapkan ke depan tidak ada lagi kasus dosen yang melakukan plagiarisme karena mencoreng institusi dan wajah pendidikan," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 3 Kota-kota di Asia Tenggara Termasuk yang Paling Tercemar di Dunia
- 4 Pertamina Tegaskan Komitmen Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- 5 Mantan Host Fox News Pete Hegseth Terpilih Jadi Menteri Pertahanan AS
Berita Terkini
- 2024, Pendapatan Premi Bruto PertaLife Insurance Capai Rekor Tertinggi
- Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Raih Indonesia Public Relations Award 2025
- Buka Tahun Bersama Wartawan Katolik. Perlu Kolaborasi Bangun Ketahanan Pangan
- Perjalanan Satu Tahun Indonesia Asri
- Jannik Sinner Taklukkan Zverev untuk Pertahankan Gelar Australian Open