Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rusia Ingin Gantikan Jepang Ekspor Ikan ke Tiongkok

Foto : Antara/Xinhua/Zhang Xiaoyu

Arsip foto yang menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dilihat dari Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang, (6/3/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW/TOKYO - Rusia berharap untuk meningkatkan ekspor produk laut ke Tiongkok setelah negara itu melarang impor makanan laut dari Jepang akibat pelepasan air limbah reaktor nuklir Fukushima yang telah diolah ke laut.

Rusia adalah salah satu pemasok produk laut terbesar Tiongkok, dengan sebanyak 894 perusahaan Rusia diizinkan untuk melakukan ekspor, kata Badan Pengawas Keamanan Makanan Rusia, Rosselkhoznadzor, pada Juli lalu.

Dalam pernyataannya pada Jumat sore, Rosselkhoznadzor mengatakan ingin meningkatkan jumlah eksportir.

"Pasar Tiongkok secara umum menjanjikan untuk produk laut Rusia. Kami berharap untuk meningkatkan jumlah perusahaan dan kapal yang tersertifikasi, begitu juga peningkatan volume dan jenis produk," kata pernyataan itu.

Untuk membantu upaya tersebut, Rosselkhoznadzor berencana untuk melanjutkan dialog dengan Tiongkok mengenai isu keamanan makanan laut dan menyelesaikan negosiasi dengan Tiongkok mengenai regulasi bagi pasokan produk laut Rusia ke negara itu.

Tiongkok telah melarang impor beberapa makanan dari Jepang, tetapi larangan total yang dikeluarkan pada Kamis adalah dipicu oleh kekhawatiran mengenai "risiko kontaminasi radioaktif" setelah air limbah yang telah diolah itu dilepaskan ke kawasan perairan.

Tiongkok merupakan tujuan lebih dari separuh ekspor produk laut antara Januari dan Agustus, menurut pernyataan tersebut tanpa memberikan angka detail, tetapi menyatakan produk ekspor terbanyak adalah ikan pollock, herring, ikan sebelah, sarden, ikan kod dan kepiting.

Rusia mengekspor 2,3 juta metrik ton produk laut tahun lalu senilai 6,1 miliar AS (Rp93,3 triliun), atau sekitar setengah dari total tangkapan negara itu.

Sedangkan Tiongkok, Korsel dan Jepang merupakan negara-negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar, menurut Badan Perikanan Rusia.

Jepang mengatakan kritik dari Rusia dan Tiongkok tidak didukung oleh bukti ilmiah dan level polusi di air akan di bawah level yang dianggap aman untuk air minum menurut standar Badan Kesehatan Dunia WHO.

Meski demikian, Rosselkhoznadzor mengatakan telah memperketat pemeriksaan terhadap impor makanan laut dari Jepang meski jumlahnya sangat kecil.

Badan pembuat aturan itu juga menyebut arah arus laut di timur jauh Rusia, di mana sekitar 70 persen tangkapan laut dilakukan "akan mencegah kontaminasi" produk laut yang ditangkap kapal Rusia.

Rusia juga memperketat kontrol radiologi dari makanan laut yang ditangkap dari perairan Rusia yang relatif dekat dengan Fukushima dan akan mengetes sampel terpilih untuk mengetahui level radiasi, kata Interfax pada Kamis, mengutip pernyataan dari kantor Rosselkhoznadzor di Pasifik.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top