Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rupiah Menguat, Data Ekonomi AS Lebih Rendah dari Ekspektasi

Foto : ANTARA/Reno Esnir

Arsip foto - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/11) pagi menguat sebesar 0,87 persen atau 138 poin menjadi Rp15.590 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.728 per dolar AS.

Menurut pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra, rupiah menguat pada Senin (6/11) karena data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), data Non Farm Payrolls (NFP) edisi Oktober 2023, dan data tingkat pengangguran AS lebih rendah dari ekspektasi.

"Data tenaga kerja AS versi pemerintah AS yang dirilis Jumat (3/11) malam kemarin umumnya lebih buruk dari ekspektasi pasar," ujar dia diJakarta, Senin (6/11).

Selain itu data Non Farm Payrolls Oktober dirilis 150 ribu jugalebih rendah dari ekspektasi 180 ribu, dan data tingkat pengangguran 3,9 persen lebih tinggi dari ekspektasi 3,8 persen.

Menurut dia, hasil ini mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia dan menguatkan kemungkinan Federal Reserve (The Fed) akan mengakhiri periode bunga tinggi lebih cepat.

Selain sejumlah data ekonomi AS yang di bawah perkiraan, hasil rapat kebijakan moneter AS yang terakhir kemarin juga kurang hawkish. Karena itu, pelaku pasar bertambah yakin masuk ke aset berisiko sehingga dapat mendorong penguatan rupiah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top