Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 20 Feb 2025, 18:27 WIB

Potensi Berlimpah, Rosan Tawarkan Peluang Investasi di EBT ke 35 Perusahaan Prancis

Pertemuan BKPM dengan 35 delegasi perusahaan asal Prancis di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Foto: ANTARA/HO-BKPM

JAKARTA - Investasi di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) mencakup pendanaan untuk proyek-proyek energi ramah lingkungan dan berkelanjutan sebagai pengganti energi fosil (seperti batu bara dan minyak bumi). 

Fokus utama investasi ini adalah mengembangkan sumber energi yang dapat diperbarui dan berdampak minim pada lingkungan.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengajak 35 delegasi perusahaan asal Prancis tergabung dalam asosiasi pengusaha internasional dari Perancis (MEDEF) untuk menanamkan modalnya di sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. 

Rosan di Jakarta, Kamis (20/2), mengatakan jika para investor Prancis memiliki peluang besar dalam mengembangkan sektor energi terbarukan di Indonesia, mengingat energi tersebut mencapai sekitar 3.700 gigawatt dan baru 1 persen yang dimanfaatkan, atau sekitar 13,08 gigawatt. 

Hal tersebut disampaikan dia saat melakukan pertemuan bisnis dengan para delegasi pada 18 Februari 2025 di Jakarta. 

Potensi itu tersebar di berbagai wilayah, dengan potensi terbesar berasal dari energi surya, hingga potensi geothermal sebesar 23 gigawatt yang merupakan terbesar di dunia. 

"Saya meyakini ini adalah pertemuan yang sangat baik dan produktif. Selain memaparkan potensi Indonesia, kami juga mendapat banyak feedback yang bermanfaat untuk memperkuat kolaborasi, baik dari sektor swasta ke pemerintah maupun antarswasta. Hal ini penting agar kita terus menyempurnakan kebijakan dan regulasi yang ada," ujar Rosan.

Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Fabien Penone menyampaikan komitmen pemerintah Prancis untuk mendorong penguatan hubungan ekonomi dengan Indonesia. 

Perusahaan Prancis sudah aktif berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia, mulai dari pertambangan nikel hingga perbankan. Namun, ia mengakui hal ini masih bisa terus ditingkatkan.

"Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Prancis (Emmanuel) Macron dan Presiden Prabowo Subianto beberapa kali berdiskusi soal ini. Inilah mengapa pertemuan ini sangat penting bagi perusahaan Prancis supaya mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan pemerintah Indonesia,” ujar Penone. 

Selain itu, Wakil Ketua MEDEF International yang juga merupakan Ketua The France-Indonesia Business Council Philippe Louis-Dreyfus menyoroti potensi kerja sama di sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi.

Ia optimistis kunjungan delegasi perusahaan Prancis ini akan membuahkan hasil positif.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Prancis menempati peringkat empat sebagai sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa, dengan fokus pada lima sektor unggulan, yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran, industri mesin dan elektronik, industri makanan, hotel dan restoran, serta perdagangan dan reparasi. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.