Pertamina Hulu Energi Hadapi Era Transisi Melalui Strategi Dekarbonisasi
Foto : ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita (kiri), Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Fauziah Rikani (kanan) saat menekan tombol pembukaan media gathering di Bandung, Senin (3/6/2024).
BANDUNG - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina menghadapi era energi transisi melalui strategi dekarbonisasi secara berkelanjutan sebagai upaya menjawab peluang dengan menjalankan green operation.
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/6), menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh industri hulu migas saat ini adalah ketahanan energi nasional, sebab diprediksi permintaan akan kebutuhan energi fosil terus meningkat hingga 2050 walaupun terdapat perubahan komposisi bauran energi.
Baca Juga :
Infrastruktur PLTS Utamakan Produk Domestik
Dia mengakui, peningkatan persentase penggunaan gas sebagai energi fosil yang bersih, menunjukkan bahwa gas sebagai energi transisi berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.
"Kami menyadari bahwa saat ini industri hulu migas harus bisa menjawab peluang dengan menjalankangreen operation sebagai bagian dari green strategy perusahaan. PHE mempunyai strategi energi transisi berupa gas transition,decarbonization, serta potential new businesscarbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization & storage (CCUS)," terang Arya.
Menjawab kebutuhan energi transisi, PHE menjalankan berbagai project untuk mengembangkan gas, salah satunya adalah Jambaran- Tiung Biru (JTB) yang berada di wilayah kerja Zona 12 Regional Indonesia Timur.
Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara
Komentar
()Muat lainnya