Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gas Rumah Kaca

Pendanaan Terbatas, Target Bauran Energi 2025 Makin Sulit Dicapai

Foto : ANTARA/SUGIHARTO PURNAMA

DADAN KUSDIANA Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM - Kita juga perlu meneguhkan dan menyerukan komitmen dari negara-negara maju untuk berbagi dana hingga 200 miliar dollar AS per tahun untuk menangani perubahan iklim.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya peningkatan pendanaan energi dan iklim untuk mengatasi dampak sosial ekonomi guna memungkinkan percepatan transisi energi serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Pakar energi terbarukan dari Universitas Brawijaya Malang, Suprapto, yang diminta pendapatnya dari Jakarta, Kamis (14/7), mengatakan pemerintah harus meningkatkan pendanaan transisi energi terbarukan bila ingin mencapai target emisi karbon yang telah ditetapkan.

"Rasanya target bauran energi 2025 makin sulit dicapai. Kalau benar ingin serius, harus dibuktikan dengan adanya percepatan transisi, dan itu menuntut pendanaan yang memadai. Tanpa insentif yang cukup, masyarakat terutama di Pulau Jawa akan berpikir ulang untuk mengeluarkan uang memasang PLTS Atap, karena Break Even Point (BEP) sekitar 5-6 tahun. Sementara pasokan listrik di Jawa sendiri relatif aman dari pemadaman," jelas Suprapto.

Sebab itu, dia mengimbau agar harga ditekan dengan memberi cukup insentif. Pemerintah bisa menggandeng investor dari luar yang bergerak di IPP (Independent power producer) untuk ini. Tentu, mereka baru akan tertarik jika insentif yang disediakan benar-benar sepadan.

Untuk di luar Jawa, peluang investasi tersebut jauh lebih besar karena masih kerap mengalami pemadaman. Masyarakat lebih tertarik dengan PLTS Atap sebagai alternatif, karena tidak berisik dan tidak perlu beli oli dan solar," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top