Pemanfaatan Nikel Dinilai Perlu untuk Diperluas
Group CEO PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Derian Sakmiwata, usai acara Electronic Vehicle and Battery Conference 2023 di Jakarta, Rabu (22/11).
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Pemanfaatan nikel dinilai perlu untuk diperluas. Hal tersebut melihat masih ada kekosongan industri pengolah nikel secara keseluruhan, padahal Indonesia memiliki cadangan nikel berlimpah.
"Jadi memang pemerintah perlu duduk bareng mengajak indsutri-indsutri terkait pemanfaatan nikel. Jujur saja nikel ini manfaatnya sangat banyak," ujar Group CEO PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), Derian Sakmiwata, usai acara Electronic Vehicle and Battery Conference 2023 di Jakarta, Rabu (22/11).
Dia menyebut, peluang positif terhadap nikel saat ini ada pada perkembangan kendaraan listrik baik di Indonesia maupun dunia. Menurutnya, peluang positif terhadap nikel ini dilihat dari posisi Indonesia menjadi salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia.
"Nikel itu merupakan salah satu bahan yang paling dicari saat ini. Nikel itu dibutuhkan untuk besi baja antikarat dan sekarang sangat dibutuhkan untuk baterai mobil listrik," jelasnya.
Hilirisasi Nikel
Derian menerangkan, pemanfaatan nikel sangat penting dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pemanfaatannya mesti lebih masif agar mampu mempercepat pengurangan emisi karbon.
Dia memastikan, pihaknya turut mendukung dunia hilirisasi di Indonesia. Menurutnya, pemanfaatan nikel jangan hanya fokus menambang saja. "Saya berharap banyak perusahaan-perusahaan nasional lainnya yang ikut mengembangkan. Jadi tidak harus berpikir untuk menambang tok. Tapi ya ikut mengembangkan hilirisasi ini," tandasnya.
Sebagai informasi, Electronic Vehicle and Battery Conference menjadi agenda tahunan Conference of the Parties (COP 28) ini berlangsung di Uni Emirat Arab pada November-Desember 2023. Salah satu isu yang mengemuka dalam COP 28 adalah percepatan transisi ke sumber energi bersih untuk memangkas emisi gas rumah kaca.
Direktur Industri Logam, Kementerian Perindustrian, Liliek Widodo mengatakan, Indonesia sudah mampu mengolah nikel menjadi pyrometallurgy dan hydrometallurgy. Dia berharap industri mau berinvestasi untuk memperluas pemanfaatan nikel.
"Memang ada beberapa pemanfaatan yang belum bisa, sehingga kita berharap industri bisa berinvestasi di situ," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya telah memproyeksi kebutuhan nikel ke depannya. Pada tahun 2025, kebutuhan nikel sebanyak 25 ribu ton, 2030 sebanyak 37 ribu ton, dan 2035 sebanyak 59 ribu ton. "Cadangan nikel banyak. Ini bisa kita penuhi dengan kemampuan dalam negeri," ucapnya. (ruf)
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 4 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 5 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
Berita Terkini
- Pemerintah Berikan Makanan Bergizi Gratis untuk Ribuan Pelajar di Palmerah
- Perlu Dicoba: Spa Radioaktif!
- Berpotensi Sampah Menumpuk, Ini yang Dilakukan KLH dalam Program Makan Bergizi Gratis
- UMKM Malang Menjadi yang Terdepan dalam Penerapan AI untuk Bisnis
- Ini Daftar Lengkap Pemenang Golden Globes Awards 2025