PBB Salurkan Bantuan pada Hari Pertama Gencatan Senjata di Lebanon
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Foto: antaraNEW YORK – Seiring kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan pada hari Rabu (27/11), badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mitra-mitranya dikerahkan untuk menyalurkan bantuan dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Badan kemanusiaan akan terus merespons untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, Tom Fletcher, di platformmedia sosial X.
Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon merupakan harapan terbesar untuk mengakhiri penderitaan luar biasa dalam krisis kemanusiaan paling dahsyat dalam satu generasi ini, demikian disampaikan (PBB).
Pada hari pertama gencatan senjata, di tengah suhu yang sangat rendah, 11 truk dari Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) mengantarkan pasokan darurat kepada lebih dari 3.000 orang di Baalbek, termasuk selimut, kasur, jaket musim dingin, lembaran plastik, lampu tenaga surya, dan alas tidur.
Segera setelah gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 04.00 waktu setempat, penduduk Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut dan (Lembah) Bekaa mulai kembali ke rumah mereka setelah terpaksa mengungsi selama berbulan-bulan," kata UNHCR.
Kerja Sama
Badan tersebut mengatakan akan terus bekerja sama dengan otoritas dan mitra setempat untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga yang terdampak guna membantu mereka tetap hangat dan aman selama musim dingin tahun ini. UNHCR telah mengirimkan lebih dari 330.000 barang bantuan kepada lebih dari 190.000 orang di Lebanon sejak 23 September.
Sementara itu, Dana Anak-anak PBB atau United Nations Children's Fund (Unicef) terus membantu anak-anak yang terdampak parah oleh konflik tersebut, dan memberikan bantuan psikologis darurat kepada ribuan anak dan pengasuh mereka. Sejak September, UNICEF telah menjangkau lebih dari 9.000 anak dan pengasuhnya dengan bantuan psikologis.
"Upaya mendesak harus segera dimulai untuk memastikan perdamaian ini dapat dipertahankan," ujar Direktur Eksekutif Unicef, Catherine Russell.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis
Berita Terkini
- Kenali Gejala Ginekomastia, IDI Kota Purbalingga Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat
- IDI Kota Semarang Berikan Informasi Pengobatan Bagi Penderita Gangguan Tidur yang Tepat
- IDI Kota Ungaran Ungkap Penyebab Alergi Telur dan Cara Pengobatannya
- Tingkatkan Pendapatan Daerah Melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
- Anak Sering Alami Alergi Dingin? Ini Gejala dan Cara Pengobatan yang Tepat Menurut IDI Kabupaten Kebumen